Kamis, Maret 28, 2024
BerandaDenpasarTarget Tahun 2021 Shortcut Singaraja -Mengwitani Selesai, Pengerjaan Dipercepat Tahun 2020

Target Tahun 2021 Shortcut Singaraja -Mengwitani Selesai, Pengerjaan Dipercepat Tahun 2020

BATURITI, balipuspnews.com- Wacana pengerjaan Shortcut Singaraja-Mengwitani titik 1-10 yang diwacanakan selesai tahun 2021 kini dipercepat satu tahun menjadi 2020.

Gubernur Bali I Wayan Koster mengatakan, proyek yang awalnya ditargetkan selesai tahun 2021, kini akhirnya dipercepat menjadi tahun 2020, setelah melakukan pertemuan dengan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono Mei lalu.

“Tanggal 18 Mei lalu, tepat di Hotel Seraton, Kuta, Badung, saat Presiden Jokowi berkunjung ke Bali dan didampingi Menteri PUPR. Saya sempat mengingatkan kepada beliau ( Menteri PUPR) terkait Shortcut Singaraja- Mengwitani,” kata Gubernur I Wayan Koster saat meninjau proyek Shortcut Singaraja Mengwitani, Jumat (7/6).

Dari wacana tersebut, Koster manuturkan bahwa sesuai arahan Menteri PUPR, pengerjaan akan dipercepat penyelesainnya menjadi tahun 2020.

Meskipun dari percepatan tersebut akan menambah beban, Menteri PUPR sendiri tampak meyakinkan selesai sesuai targetnya.

Dipastikan Koster, terkait pendanaan proyek tersebut seluruhnya dibiayai oleh anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN).

“Partisipasi APBD Bali tidak ada, cuman ada pembiayaan terkait pembebasan lahan sebesar 230 miliar saja,” jelas orang nomor satu di Bali asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Buleleng.

BACA :  Tingkatkan Derajat Kesehatan Masyarakat, Pemkot Gelar Safari Kesehatan Sasar Banjar-banjar

Dana sebesar 230 miliar tersebut, sudah termasuk biaya pembuatan rumah warga yang terkena jalur shortcut. Agar tidak digusur begitu saja, namun dibuatkan rumah yang lebih bagus dan lengkap dengan “sanggah” atau tempat sembahyang.

Disebut Koster, pembebasan lahan untuk proyek shortcut kali ini menggunakan pendekatan baru, tidak seperti dulu setiap pembangunan infrastruktur, pembebasan lahan kurang beradab. Berbeda dengan sekarang, tidak ada pengggusuran paksa.

“Konsepnya Human depelopment dan sistem jual untung. Dimana warga yang lahan atau rumahnya kena jalur shortcut, rumahnya diganti dengan rumah yang lebih bagus dari sebelumnya,” imbuhnya.

Pantauan dilapangan, Gubernur melakukan peninjauan proyek shortcut di empat titik yang berbeda, mulai dari titik 3, 4, 5 ,dan yang terakhit titik 6.

Sesuai laporan, pengerjaan di empat titik yang mulai di garap sejak akhir 2018, menargetkan selesai 49 persen, namun hingga pantauan terakhir tadi, pengerjaannya sudah melebihi target yakni 51 persen. Adapun target selesai pada Desember 2019 tahun ini.

” Kami tekankan pengerjaan jalur ini Juni – September waktunya agar dioptimalkan karena dari segi cuaca mendukung. Apalagi pengerjaan tidak ada rintangan yang mengganjal.
Agar tidak terganggu saat musim hujan. Target titik 3, 4, 5, dan 6 betul diselesasikan paling lambat Desember 2019,” tandasnya.

BACA :  Heru Tarsila Dikukuhkan sebagai Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Bali

Menurut Kepala Balai Besar Pengelolaan Jalan Nasional (BBPJN) Wilayah VIII Ketut Dharmawahana menerangkan, secara teknik pembuangan limah (disposal) mengikuti proses sesuai analisis dampak lingkungan (Amdal), membuangnya kemana, berapa jumlahnya, kalau sudah sesuai amdal clear. Kalau ada yang tidak sesuai nantinya akan ada perubahan atau revisi amdal. Intinya tidak mengganggu lingkungan. Jumlah tanahbya nanti sekitar 1juta meter kubik.

“Terkait penambahan pembebasan lahan tempat suci atau pelinggih ada 0,9 hektar, yang duly tidak teridentifikasi. Memang ada, apalagi di Bali. Kita akan fasilitasi secara teknis sebenarnya bisa, tetapi kesuciannya yang tidak bisa. Tetapi akan dicarikan solusi. Mengingat kesucian, kita akan geser sedikit dengan perkiraan anggaran yang dihabiskan mencapai 2 miliar yang dimiliki oleh 3 orang pemilik,” jelasnya.

Jika shorcut ini selesai dan dapat digunakan, dari segi waktu dan kenyamanan jauh lebih baik daripada jalan sebelumnya. Contohnya dari 5 tikungan dipotong dijadikan 3 tikungan. Secara keseluruhan dari 4 titik ada 24 tikungan, setelah nanti selesai shortcut ini akan menjadi 9 tikungan. (Bud/bpn/tim).

BACA :  Batas Akhir Pelaporan SPT Tahunan, Seluruh Kantor Pajak di Bali Buka Layanan Pada 30-31 Maret 2024
RELATED ARTICLES

ADS

- Advertisment -
- Advertisment -

Most Popular