
BULELENG, balipuspanews.com – Dua orang tewas dalam perkelahian berdarah di Banjar dinas Kubu, Desa Pegayaman, Sukasada, Buleleng, Minggu (3/7/2022) sekitar pukul 23.00 WITA.
Dua pria bernasib tragis tersebut adalah KV dan ES Informasi dari kepolisian menyebutkan, peristiwa itu diduga bermula dari KV dan istrinya SiA,29, sedang tertidur lelap. Namun, sekitar pukul 23.00 WITA terdengar suara seperti orang memanggil dengan berkata “Bli..bli…bli” yang berasal dari luar rumah.
Sontak mendengar suara itu SA pun kemudian membangunkan suaminya yang masih tertidur. Dalam kondisi gelap SA yang mengenali suara itu merupakan suaranya ES, JR dan NR. Akhirnya Ketut pun keluar, sebelum berkelahi ternyata sempat terjadi adu mulut antara keempatnya.
Mendengar adanya suara keributan dan juga perkelahian, SA pun berteriak meminta tolong warga. Kemudian teriakan saksi membuat warga langsung mendatangi lokasi kejadian.
Namun disaat bersamaan JR dan NR melarikan diri sementara KV dan Edi Salman sudah tergeletak bersimbah darah di lantai depan rumahnya. Warga pun langsung membawa KV menuju ke RSUD Buleleng.
Sementara ES yang saat itu sudah meninggal dunia masih tergeletak di lantai. Anggota Polsek Sukasada yang menerima laporan, langsung mendatangi lokasi.
Saat itu, petugas sudah menemukan ES dalam keadaan meninggal dengan luka robek di betis kaki kanan dan kepala bagian belakang. Sedangkan KV dinyatakan telah meninggal saat dicek di RSUD Buleleng dengan luka pada tangan kiri, dada kanan, punggung kanan dan kepala.
Perbekel Desa Pegayaman, Asghar Ali membenarkan terjadi peristiwa berdarah di desanya. Hanya saja Asghar mengaku hingga kini belum mengetahui penyebab peristiwa itu terjadi.
“Saya masih di Jawa dan belum mengetahui penyebab kejadian pasti. Silahkan tanyakan kasusnya ke Polsek Sukasada,” kata Asghar.
Kapolsek Sukasada, Kompol Made Agus Dwi Wirawan menjelaskan dugaan peristiwa itu terjadi, dikarenakan ketiga orang yang jadi satu komplotan itu menyangka bahwa KV telah membocorkan keberadaan mereka setelah melakukan aksi kriminal curanmor yang terjadi di Wilayah Desa Gitgit, pada (28/5/2022) lalu.
“Saat melakukan upaya penggerebekan di lokasi yang memang dicurigai ada anggota saya yang melepaskan tembakan peringatan karena mereka kabur. Selongsong peluru itu oleh mereka kemudian dibawa kepada KV yang diduga selama ini telah memberikan informasi keberadaan mereka kepada polisi,” ujar Kompol Agus Dwi.
Kompol Agus Dwi bahkan tidak menampik jika menerima informasi bahwa KV sering memberikan nasehat kepada ketiga orang itu agar bisa menghentikan semua perbuatan kriminal yang selama ini dilakukan.
Ketiganya dibenarkan Kompol Agus Dwi dahulunya merupakan pelaku kriminal pencurian. Namun khusus untuk KV sudah bertaubat bahkan itu dikuatkan oleh penuturan warga sekitar.
Akan tetapi untuk komplotan ES masih kerap membuat onar di desanya terutama mencuri di rumah warga Desa Pegayaman maupun diluar. Kini polisi masih melakukan pengejaran terhadap dua orang lainnya yang kabur dan masih memastikan apa peran kedua orang itu.
“Jadi dari menurut kepala Dusun dan warga sekitar mengaku kalau ES kerap berbuat onar termasuk juga mencuri tapi warga enggan dilaporkan. Nah KV ini yang mengingatkan mereka sehingga ada kemungkinan tidak terima dan menyebabkan terjadi peristiwa itu,” papar Kompol Agus Dwi.
Dalam Kasus itu, polisi belum mengetahu pasti jenis senjata yang digunakan untuk menghabisi KV. Akan tetapi di lokasi, polisi berhasil menemukan sejumlah senjata tajam berupa parang atau klewang.
“Benda tumpul tidak ditemukan. Hanya ada Sajam berupa klewang (pisau panjang) tapi siapa yang punya dan membawa senjata itu kami belum tahu karena mejadiannya baru semalam. Kami masih mengumpulkan keterangan dan barang bukti,” tutup Kompol Agus Dwi.
Penulis : Nyoman Darma
Editor : Oka Suryawan