Sabtu, April 20, 2024
BerandaBulelengTerungkap!! Gara-gara Ini Petapa Dievakuasi dari Hutan Desa Tambakan

Terungkap!! Gara-gara Ini Petapa Dievakuasi dari Hutan Desa Tambakan

Singaraja, balipuspanews.com – Masyarakat Desa Tambakan, khususnya warga Dusun Sanglangki kelompok Padang Lumbung rupanya merasa terusik akan kehadiran Maha Guru Aertrya Narayana, petapa asal Puri Kesiman yang melakukan tapa semedi di kawasan hutan negara yang dilindungi di lereng perbukitan Desa Tambakan, Kecamatan Kubutambahan, Kabupaten Buleleng.

Usut punya usut, petapa terpaksa dievakuasi oleh masyarakat Desa Tambakan bersama petugas KRPH Provinsi Bali dari dalam hutan negara karena dianggap sudah mencemari mata air bersih menjadi andalan keberlangsungan hidup ratusan warga setempat.

“Ya jelas warga kami di Sanglangki komplin. Selain tinggal tanpa ijin, petapa itu juga telah mencemari sumber mata air bersih di Puncak Antab Sai,” terang Perbekel Desa Tambakan, Nyoman Surama ditemui di kediamannya, Minggu (20/8) sore.

Kekesalan warga langsung mencuat setelah mengetahui bahwa air sebagai sumber keberlangsungan kehidupan, dan disakralkan oleh ratusan warga bermukim Sanglangki dimanfaatkan oleh petapa untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari selama menjalani pertapaan di hutan lereng bukit Puncak Antab Sai.

BACA :  Hadirkan 24 UMKM, Diskopukmp Badung Gelar Jumat Ceria Kolaborasi Dengan Musyawarah Nasional Perempuan II 2024

“Ketika petapa tinggal di hutan, mata air bersih di Puncak Antab Sai itulah yang digunakan untuk minum, juga mandi. Apa itu bukan pencemaran? Jadinya, warga kami secara tidak langsung sudah mengkonsumsi air bekas petapa. Apalagi mata air bersih sangat sakral, ada pelinggih suci di sana,” ungkapnya.

Disinggung terkait keberadaan petapa tinggal di kandang sapi milik Komang Awit di Dusun Sanglangki, Perbekel Surama kembali menjelaskan bahwa petapa saat ini sudah meninggalkan wilayah Desa Tambakan.

“Petapa sudah meninggalkan desa kami. Ya, tadi denger info katanya kemarin malam sudah langsung dijemput, dan melanjutkan tapa semedi di kawasan hutan Desa Pakisan,” pungkasnya.

RELATED ARTICLES

ADS

- Advertisment -
- Advertisment -
TS Poll - Loading poll ...

Most Popular