Sabtu, Maret 30, 2024
BerandaDenpasarThesis Doktoral Prof. Mantra Dibukukan dalam "Jejak Awal Hindu di Indonesia"

Thesis Doktoral Prof. Mantra Dibukukan dalam “Jejak Awal Hindu di Indonesia”

DENPASAR, balipuspanews.com – Thesis doktoral almarhum Prof. Dr. Ida Bagus Made Mantra, saat menempuh pendidikan tinggi di Visva Bharati University, India, tahun 1955, kini berhasil diterjemahkan dijadikan sebuah buku “Jejak Awal Hindu di Indonesia” yang dilaunching,  pada Selasa (29/12) di Denpasar.

Launching dihadiri langsung oleh putra mendiang Prof. Mantra yang juga Wali Kota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra.

Adapun tim penerjemah buku ini adalah sejumlah dosen Universitas Hindu Indonesia (Unhi) Denpasar di antaranya, I Wayan Budi Utama, I Gde Jayakumara, WA Sindhu Gitananda, I Gusti Agung Paramita, dan penulis eksternal IGA Darma Putra.

Direktur Program Pascasarjana Prof. Dr. I Wayan Sukayasa, M.Si., menjelaskan, peluncuran buku ini serangkaian dengan bulan ulang tahun lembaga yang dipimpinnya.

“Hari ini adalah puncak HUT Pascasarjana Unhi. Tahun ini sangat luar biasa karena diisi dengan launching buku yang maha penting meski di tengah keterbatasan akibat pandemi Covid-19,” kata Sukayasa.

Sukayasa tak henti memuji jajaran dosen Unhi, khususnya di Pascasarjana yang dinilai produktif menelurkan karya ilmiah, baik berupa buku dan jurnal, meski saat dunia sedang menghadapi ‘gering agung’. Tentunya, hal ini sangat positif bagi iklim akademik di lingkungan Unhi.

BACA :  Pertama Kali Skrining Riwayat Kesehatan, Marsha Lega Dapatkan Hasil Risiko Rendah

Sebagai makhluk kreatif, menurut Sukayasa, manusia dituntut mampu beradaptasi dengan segala kemungkinan yang terjadi di dunia, sesuai pesan Mahadewi Patanjali yang mengajak manusia melakukan tiga hal, yakni Pertama, tapa, artinya melakukan kegiatan fisik untuk meningkatkan imun dan iman.

Kedua, swadhyaya, artinya manusia diajak menjadi pribadi yang mandiri dan kreatif.

Ketiga adalah Iswarapradidana, artinya manusia diajak senantiasa mendekatkan diri kepada Sang Pencipta.

“Semoga buku ini memberikan wawasan baru tentang tatanan Hindu untuk meningkatkan iman dan imun umat sedharma,” harapnya.

Nara sumber Prof. Dr. Drs. I Nengah Duija, M.Si., berpandangan, para penulis cukup baik menerjemahkan karya Prof. Mantra yang dipenuhi bahasa batin. Kedepan, buku ini kata Duija, akan dijadikan rujukan di Kementerian Agama terkait struktur Hindu Nusantara.

“Buku ini akan dijadikan rujukan di Kementerian Agama, khsusunya Dirjen Bimas Hindu tentang struktur Hindu Nusantara. Saya baca berulang-kali untuk memperjelas hal-hal yang selama ini bias tentang Hindu. Tentu saya apresiasi kerja keras para penulis,” jelasnya.

BACA :  Hanya untuk Bermain Judi Slot dan Narkoba, Pria 37 Tahun ini Nekat Mencuri

Setelah membaca keseluruhan isi buku tersebut, Duija mengagumi kemampuan Prof. Mantra terkait filologi, alurnya digunakan, namun isinya diubah dan dikemas lebih baik.

“Secara menyeluruh, kesimpulan dsri buku ini, tidak mengagungkan leluhur Bali, komitmen Bali sudah punya intelek jenius lokal. Maksudnya, leluhur kita menyalin, merubah teks, beliau sudah baca betul sumbernya,” pungkas Duija.

Nara sumber kedua, Dewa Windu Sancaya melihat rekam jejak dan karya thesis yang diselesaikan meletakkan Prof. Mantra sebagai seorang pemikir melalui thesis ini sebgai seorang tokoh intelektual hindu dan sebagai uamt hindu Bali, merasa bangga memiliki seorang pemikir agama, dan seni.

Dari apa yang dilahirkan Prof. Mantra ini, penting untuk dikaji secara mendalam, dan sebagai generasi muda patut menauladani jejak beliau, belajar banyak menjadi pemikir dan intelektual bagi generasi mendatang

Namun, kata Windu Sancaya, ada hal yang disayangkan buku terjemahan ini seharusnya terbit puluhan tahun yang lalu.

“Saya sangat menyayangkan harus menunggu 65 tahun sejak thesis doktoral beliau dibuat, baru tahun 2020 jadi buku,” kata dia.

BACA :  Polisi Mulai Lacak Akun Pembuat Ujaran Kebencian Terhadap Desa Sidatapa

Akibatnya, berbagai diskusi keagamaan dan budaya dalam rentang waktu 1955-2019 sama sekali tidak menyentuh buah pikir Prof. Mantra yang dikenal sebagai tokoh intelektual dari sisi ilmu filsafat, arkeologi, budaya, agama, dan politik.

Dikatakan politik, karena Prof. Mantra menyebut dua negara berbeda yakni India dan Indonesia.

Launching buku “Jejak Awal Hindu di Indonesia” dibuka oleh Wakil Rektor III Unhi Dr. I Wayan Muka, MT.

Dia berharap, buku yang tidak terlalu tebal itu bisa menjadi penghapus dahaga umat Hindu sekaligus bekal tahun baru. Tampil sebagai moderator yakni WA Sindhu Gitananda.

Penulis/Editor : Budiarta/Oka Suryawan

RELATED ARTICLES

ADS

- Advertisment -
- Advertisment -

Most Popular