JEMBRANA, balipuspanews.com- Pelaku trek-trekan atau balapan liar masih terus beraksi di Bumi Makepung. Mereka memilih beraksi di pantai karena dijalan tempat mereka beraksi disanggong polisi.
Seperti yang dilakukan sekelompok Anak Baru Gede (ABG) di Pantai Desa Yeh Kuning-Air Kuning, Kecamatan Jembrana, Kabupaten Jembrana pada Minggu (13/2/2022) dinihari.
Setelah diusir dari alan kawasan Sawah Gede oleh tim gabungan Polres Jembrana yang melakukan patroli, mereka bergeser ke Pantai Yeh Kuning.
Namun aksi mereka tercium tim gabungan yang dipimpin Kasat Lantas Polres Jembrana AKP Dewa Gede Ariana, Kasat Samapta Polres Jembrana AKP I Wayan Sukrawan S.H dan Kapolsek Kota Jembrana IptuI Putu Budi Santika S.H.
Mendapat informasi dari masyarakat ada aksi balapan liar di Pantai Yeh Kuning-Air Kuning tim gabungan anggota Polres dan Polsekta Jembrana langsung melakukan pengrebegan.
Saat polisi datang sekitar pukul 00.30 Wita mereka lari kocar-kacir bahkan ada yang meninggalkan sepeda motornya.
Namun polisi berhasil mengamankan 4 orang pelaku dan 5 unit sepeda motor. Pelaku yang diamankan semuanya ABG yakni IGP SD,17, yang mengendarai sepeda motor Yamaha Jupiter, IP AJ,17, asal yang mengendarai sepeda motor Yamaha Jupiter, IKYM,13, pengendara sepeda motor Yamaha Jupiter dan IKRM,17, mengendarai sepeda motor Yamaha Jupiter MX.
“Mereka tidak membawa surat-surat lengkap baik SIM dan STNK dan sepeda motornya sudah dimodifikasi dengan kqnlpot brong,” ujar Kapolsek Kota Negara Iptu Putu Budi Santila.
Mereka kemudian diberikan pembinaan. Selain mengamankan keempat pelaku dan sepeda motor yang dikendarai, tim gabungan juga mengamankan satu unit sepeda motor Yamaha Jupiter tanpa nomor Polisi yang ditinggal kabur pengendaranya.
“Setelah diberikan pembinaan para pelaku aksi trek-trekan ini diberikan sangsi tegas berupa tilang oleh Personil Sat Lantas Polres Jembrana dengan barang bukti sepeda motor yang dikendarainya,” jelasnya.
Dengan tindakan tegas ini diharapkan bisa memberikan efek jera bagi para pelaku maupun dapat menjadi contoh bagi yang lainya agar tidak mengulangi aksi yang sama lagi.
“Aksi tersebut sangat membahayakan dan mengganggu kenyamanan masyarakat yang tinggal di pesisir Pantai Air Kuning dan Yeh Kuning,”pungkasnya.
Penulis: Anom
Editor: Oka Suryawan
