Denpasar, balipuspanews.com – Ribuan warga turun ke jalanan, lantaran jatah 10 persen pekerja dari Sanur tidak terpenuhi.
“Sudah ada kesepakatan 10 persen penerimaan tenaga kerja lokal. Tapi kami tetap menuntut kejelasan kesepakatan itu, karena sampai hari ini rumah sakit ini diresmikan, hanya ada 7 warga lokal yang diterima dari 500 an tenaga kerja,” ungkap Ketua Yayasan Pembangunan Sanur, Ida Bagus Sidharta Putra, Sabtu (28/12).
Menurutnya, janji tertulis 10 persen tenaga kerja lokal itu disampaikan oleh tim sosialisasi Rumah Sakit Bali Mandara saat masih proses Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal) sebelum rumah sakit itu dibangun.
Isi perjanjian surat tersebut yakni tenaga kerja asal Sanur akan diprioritaskan untuk bekerja di rumah sakit tersebut.
“Jadi memang ada perjanjian itu dan sudah kami sampaikan kepada
Gubernur Bali. Tentu sekarang kami menunjut janji itu. Sudah barang tentu kami mengajukan nama sesuai formasi yang diperlukan oleh rumah sakit dan dipastikan mengikuti seleksi yang ketat,” jelas Sidharta Putra.
Di sisi lain, akibat pemblokiran jalan itu ruas jalan By Pass I Gusti Ngurah Rai dialihkan oleh polisi.
Pengendara tak bisa melalui jalan yang menghubungkan Denpasar dan Nusa Dua tersebut.
Dalam tuntutannya, warga meminta peresmian rumah sakit berstandar internasional tersebut yang sedianya dilakukan hari ini dibatalkan sebelum tuntutan mereka terpenuhi.
Bukan itu saja, aksi demo yang dilaukan 28 banjar di 2 desa di Sanur, juga diwarnai demonstrasi yang diwarnai pemblokiran jalan itu digelar tepat di depan Rumah Sakit Bali
Mandara.