
Semarapura,balipuspanews.com- Warga Banjar Jelantik Kuribatu Desa Tojan, Klungkung melaksanakan upacara Ngeroras, setelah sebelumnya sebanyak 28 sawe diaben.
“Upakara ini dimaknai sebagai pemanggilan roh yang sudah diaben untuk disucikan kembali didalam ritual gelaran upakara Ngeroras dimana sesudah upakara ini seluruh roh yang diaben diangkat untuk bersatu dengan Hyang Widhi,” kata Jro Mangku Made Sumerta usai upacara Ngeroras, Minggu (19/8).
Lebih jauh disebutkan, gelaran upakara Ngeroras ini dilaksanakan di petak yang dibuat di Balai Banjar Jelantik Kuribatu Desa Tojan, Klungkung.
Pada prosesi ini dilaksanakan gelaran upakara Ngeroras Nyatur lengkap dimana seluruh Puspa dipunut diarak dengan kerbau yang diarak keliling petak.
Upacara yang dipuput Ide Perande Istri Padmi dari Gria Satria,Dawan,Klungkung itu sekah dalam wujud Puspa, sebelumnya disemayamkan dimasing masing sanggah merajan sowang sowang rumah.
Selanjutnya pada sore hari sampai tengah malam dilaksanakan runtutan upakara Ngeroras namun sudah meningkat keacara Ngeroras Nyatur dimana seluruh sekah dalam wujud Puspa ini diupakarai untuk disucikan kembali yang dipuput Ide perande Istri Padmi dari Gria Satria, Dawan, Klungkung kembali.
Dalam ritual ini lengkap seluruh Puspa yang berjumlah 28 ini dihibur dengan berbagai tarian sakral seperti Topeng sidakarya maupun Tarian sakral lainnya. Menjelang dini hari Senin(20/8) dilanjutkan dengan upakara nguyeg dimana seluruh puspa digeseng (dibakar red) kembali setelah itu,seluruh abu pengesengan ditaruh ditempat bungsil Nyuh Gading. Kemudian seluruh Puspa yang telah disucikan ini dilarung kembali ke laut di pantai Kusamba.
“ Maksud dari melarungnya pupsa yang sudah digeseng ini sebagai simbul mengembalikan roh yang sudah bersih dan disucikan ini menyatu pada Ida Shang Hyang Widi Wasa,” jelasnya.
Nantinya runtutan upakara berikutnya dilaksanakan upakara mejar -ajar disembahyangkan ke Pura Goalawah, Klungkung pada Rabu(22/8) . Usai ritual ini selanjutnya roh yang telah disucikan disembahyangkan ini ditempat suci ke Pura Dalem Puri, Besakih, Karangasem. Kemudian roh yang diaben yang telah disucikan ini dituntun untuk disemayamkan disanggah merajan masing masing keluarga yang telah diaben tersebut.
Selanjutnya rangkaian upakara berikutnya pada Kamis(23/8) dilaksanakan upakara meajar ajar Tirta yatra dimana saat ini seluruh Hyang Dewa (roh yang telah disucikan bersatu dengan Hyang Widi ) diajak metirta yatra sembahyang bersama ke Pura Lempuyang Agung,Karangasem. Dan pada Jumat(24/8) kembali dilakukan meajar ajar tirta yatra ke Pura Ulun Danu Batur. Dan puncak seluruh rangkaian ritual ini pada Minggu(26/8) dimasing masing sanggah merajan dilaksanakan upakara ritual Ngentegang Dewa Hyang.
“ Selanjutnya sebagai puncak upakara dari seluruh rangkaian Upakara Pengabenan masal , Ngeroras serta Nuntun ini dilaksanakan upakara Ngentegang Dewa Hyang dimasing masing Sanggah rong dua dimasing masing rumah yang sebelumnya melakukan upakara pengabenan,” ujar Jro mangku Made Sumerta yang juga jro Mangku Pura Manik Bingin , Banjar Jelantik Kuribatu, Desa Tojan , Klungkung ini.
Sebelumnya pada Kamis(16/8/2018)lalu dilaksanakan ritual ngangkid ke Pantai Jumpai, Klungkung. Pada gelaran nanggkid ini semua sekah /puspa wujud simbol roh yang telah diaben dipanggil kembali. (Roni/bpn/tim)