BULELENG, balipuspanews.com – Dalam rangka menjaga kelestarian dari tenun endek dan ukiran Buleleng, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buleleng telah menaruh perhatian serius akan keberadaan kerajinan tenun dan ukiran Buleleng.
Mendukung hal itu Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Buleleng Ir. I Gusti Ayu Aries Sujati, bekerjasama dengan Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian, dan Statistik (Diskominfo Santi) Kabupaten Buleleng, melakukan upaya pelestarian melalui pendokumentasian berupa buku yang berjudul “Menjaga Kisah Seratus Motif Tenun dan Ukiran Buleleng”.
Peluncuran dan bedah buku setebal 150 halaman ini dirangkaikan dalam pembukaan Pentas Seni Virtual yang diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan Buleleng di Wantilan Puri Sasana Budaya, beberapa hari sebelumnya.
Ia menyampaikan bahwa gagasan untuk mendokumentasikan tenun endek dan ukiran Buleleng melalui buku ini muncul disebabkan kepeduliannya terhadap karya-karya yang diciptakan oleh seniman Buleleng. Sebab baginya, banyak karya-karya seniman Buleleng yang sudah hilang.
“Banyak sekali karya-karya seniman Buleleng, kita tidak ingin lagi kehilangan jejak. Dari itu lah timbul upaya bagaimana caranya untuk mendokumentasikan dengan buku yang bagus,” ujarnya.
Bahkan dirinya optimis jika nantinya dengan buku yang bagus dapat menarik generasi muda untuk mengetahui tenunan dan ukiran Buleleng. Sehingga ketikan itu juga akan memancing ketertarikan masing-masing individu untuk mengetahui bagaimana proses pembuatan dan lainnya dari karya yang dihasilkan dari para seminar.
“Dari ketertarikan itu, mereka pasti ingin tau bagaimana proses pembuatannya, bahannya apa, itu tujuan dari pendokumentasian ini,” imbuhnya.
Disisi lain, Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana,ST mengungkapkan terkait peluncuran dan bedah buku “Menjaga Kisah Seratus Motif Tenun dan Ukiran Buleleng”. Ia sangat mengapresiasi pembuatan buku guna mengabadikan segala dokumentasi kerajinan dari para seniman.
Menurutnya, ini merupakan momentum awal upaya dalam pendokumentasian kekayaan khasanah kesenian Buleleng khusus dibidang tenun dan ukiran Buleleng. Ia mengatakan, Buleleng merupakan daerah yang penuh ekspresi dalam berkesenian dan budaya.
“Kalau kita ingin melakukan upaya untuk membentuk generasi yang bisa melanjutkan tradisi, kita harus menciptakan pasarnya terlebih dahulu agar eksistensi tenun dan ukiran Buleleng terus terjaga,” jelasnya.
Selanjutnya kedepannya endek Buleleng diproyeksikan menjadi merchandise agar Buleleng lebih memiliki ciri khas di masyarakat luas. Termasuk nantinya pengerajin akan bisa menjadi sebuah mata pencaharian kedepannya.
“Mari kita berdoa semoga ini bisa berkembang Buleleng juga menjadi destinasi wisata sehingga tenun endek Buleleng bisa dijadikan merchandise,” harapnya.
Penulis : Nyoman Darma
Editor : Oka Suryawan