Singaraja, balipuspanews.com — Upaya pihak kepolisian mengungkap penyebab kematian Gede Ari Artawan (18) warga Desa Tegallingah, Kecamatan Sukasada, Buleleng mulai menemukan titik terang.
Tak disangka, Polisi mendapat petunjuk secara ‘niskala’ dalam mengungkap teka-teki penyebab kematian korban Gede Ari.
Sebelumnya, anggota Reskrim Polsek Singaraja sempat kehilangan akal lantaran minimnya bukti-bukti di tempat kejadian perkara (TKP).
“Kami tak memungkiri, minimnya bukti-bukti di lokasi kejadian membuat kami agak kesulitan. Memang kami temukan handphone milik korban (Gede Ari), namun handphone itu dalam kondisi terkunci (sistem pola),” kata Kapolsek Kota Singaraja, Kompol. AA. Wiranata Kusuma, Rabu (4/7).
Berita Terkait:
Penyebab Kematian Masih Teka-Teki, Keluarga Korban ‘Metuun’
Penyebab Kematian Korban di Pantai Penimbangan Masih Teka-Teki
Kendala itu, pihaknya pun berniat untuk meminta bantuan Tim Cyber Polda Bali, untuk membuka kunci pola handphone tersebut.
Minim petunjuk, anggota Reskrim terus bergerak berusaha mencari sejumlah cara, salah satunya dengan mengorek keterangan dari pacar korban.
“Pacar korban kemudian bersedia datang untuk memberikan keterangan ke Mapolsek Singaraja pada Jumat (8/6) malam,” imbuhnya.
Nah, ketika pacar korban sedang memberikan sejumlah keterangan kepada penyidik, tiba-tiba ruang penyidik dihantui suasana mencekam.
Menurutnya, ruang Reskrim Polsek Kota Singaraja berada di sudut barat bangunan mendadak menebarkan bau harum. Sejumlah penyidik meyakini, arwah korban Gede Ari hadir dalam proses penyidikan tersebut.
“Tepat pukul 00.05 dinihari, pacar korban tiba-tiba menggigil, bahkan wajahnya terlihat ketakutan. Kontan penyidik kami cemas dan khawatir. Ada apa? Apalagi ruangan ini (Reskrim) mendadak harum, dan pacar korban ketakutan. Ya, ini diluar logika kami,” terangnya.
Menenangkan situasi, penyidik kemudian mengajak pacar korban untuk berdoa di ruang Reskrim Polsek Kota Singaraja.
Benar saja, pacar korban pun menyebut arwah Gede Ari hadir di tengah proses penyidikan tersebut.
“Boleh percaya, boleh nggak. Tapi, kejadian itu disaksikan langsung pacar korban. Penyidik bertanya apa pacarmu merokok? dia (pacar Gede Ari) bilang merokok. Lalu, penyidik menyalakan rokok, aneh bin ajaib rokok itu terus menyala, dan asap rokok juga mengepul layaknya ada orang sedang merokok,” ungkapnya.
Belum selesai berpikir tentang keganjilan itu, keajaiban kembali terjadi. Handphone milik korban dalam posisi terkunci dan off (mati), tiba-tiba menyala sendiri.
“Ajaib, sekali coba, kunci pola terbuka. Darisanalah, kami tahu semuanya, termasuk chat-chat di hp milik korban,” jelasnya.
Usai penyidik meminta keterangan, salah seorang keluarga pacar korban datang ke Mapolsek bermaksud menjemput dengan membawa anak kecil.
Tak diketahui penyebabnya, anak kecil itupun menolak ketika diajak masuk kedalam Mapolsek Singaraja.
“Anak kecil itu menangis seperti orang takut di halaman depan. Entah apa penyebabnya, kurang tau juga. Tapi setelah kami berdoa dan ucapkan terima kasih, suasana kembali normal, dan anak kecil itupun berhenti menangis,” tutupnya.
Sebelumnya, jasad Gede Ari ditemukan dalam kondisi mengenaskan di dalam mobil bernopol DK 1092 UK.
Selain ada bercak darah, juga ditemukan serbuk putih diduga portasium cianida dan dua batu. Meski hasil otopsi sudah rampung, pihak kepolisian belum bisa menyimpulkan penyebab kematian korban, apakah tewas bunuh diri atau tewas dibunuh.