Kamis, Maret 28, 2024
BerandaKlungkungWabah Virus Corona, Harga Bawang Putih Meroket di Pasar Klungkung

Wabah Virus Corona, Harga Bawang Putih Meroket di Pasar Klungkung

SEMARAPURA, balipuspanews.com -Jelang datangnya penampahan Galungan warga Klungkung dibuat kaget dengan melambungnya harga bumbu keperluan dapur para ibu rumah tangga.

Betapa tidak masghulnya para ibu ibu ini mengingat belakangan ini harga bawang putih di Klungkung mulai meroket tajam ,melambung lebih dari 100 persen.

Selain karena menjelang galungan, kenaikan harga ini diperkirakan karena tidak adanya bawang import masuk ke Indonesia,diduga berkaitan dengan musibah dunia dengan menjangkitnya wabah Virus Corona ini.

Ditemui dipasar terbesar di Bali Timur dipasar Galiran, KLungkung , Seorang penjual bumbu dapur Ni Luh Jempiring Jumat(14/2)mengatakan, harga bawang putih( Kesune red) mengalami kenaikan sejak 10 hari yang lalu.

Jika sebelumnya harga bawang putih berada di kisaran Rp 23 ribu per kilogram. Kini, harga bawang putih mencapai Rp 52 ribu-Rp 55 ribu per kilogramnya ,sungguh melonjak tajam sekali dan ini berakibat lesunya para pembeli untuk membeli bahan keperluan mereka menyambut Hari Penampahan Galungan ini.

” Kenaikan harganya ini sekitar 10 hari lalu,” ungkap Jempiring masghul.

BACA :  Harga Bahan Pokok di Nusa Penida Mengalami Kenaikan, Kapolres AKBP Umar Cek Gudang Sembako di Klungkung

Dirinya berspekulasi dan  menduga, pasca virus corona merebak, sejumlah komoditi import berangsur mengalami kenaikan harga. Pedagang pun memperkirakan, kenaikan harga ini erat kaitannya karena minimnya pasokan  impor bawang putih ke Indonesia dan ke Bali dari Jawa.

Sehingga ketersediaan bawang putih pun menjadi terbatas dan membuat harganya melambung tinggi saat ini.

” Pedagang eceran sekarang hanya boleh membeli bawang putih maksimal 20 Kilogram per hari,” Jelas Jempiring  lebih detil..

Pedagang Penjual bumbu dapur dipasar Galiran lainnya ditemui , Wayan Martini mengatakan lebih jauh bahwa  saat ini ia tidak berani menyetok bawang putih dalam jumlah banyak.

Dirinya beralasan karena khawatir tiba-tiba permintaan bawang menurun, akibat kenaikan sejumlah bumbu dapur di pasaran saat ini.

” Kalau dulu saya beli bawang putih sekitar 20 kilogram per hari. Sekarang saya beli sekitar 10 kilogram per hari. Saya takut tidak ada yang beli karena harganya mahal,” Ujar Wayan Martini rada mengeluh.

Namun dirinya meminta agar pemerintah segera mengatur distribusi kebutuhan bahan dapur ibu ibu ini,apalagi Hari Raya Galungan dan Kuningan bagi umat Hindu sudah hitungan hari lagi,jelasnya.( Roni/BPN/tim)

BACA :  Percepatan Pelaksanaan Kegiatan Fisik serta Penerimaan Pajak dan Retribusi di Klungkung Akan Ditingkatkan
RELATED ARTICLES

ADS

- Advertisment -
- Advertisment -

Most Popular