BANGLI, balipuspanews.com – Bertempat di Balai Serbaguna Desa Batur Utara, Kintamani, Minggu (7/11/21), Wakil Bupati Bangli I Wayan Diar menghadiri acara pembagian bingkisan ikan mujair yang merupakan hasil panen masyarakat setempat.
Turut hadir dalam kesempatan itu, Wakil Ketua DPRD Bangli I Komang Carles, Kepala Dinas PKP Bangli I Wayan Sarma, Perbekel Batur Utara I Wayan Tinggal, beserta pendamping desa dan tokoh masyarakat setempat.
Sementara tujuan kegiatan ini tiada lain adalah sebagai upaya mewujudkan program Pemerintah Pusat dalam meningkatkan gizi dan tumbuh kembang anak sebagai generasi penerus yang terbebas dari stunting.
Wabup Diar dalam sambutannya menyampaikan apresiasi dan rasa bangga pada terobosan yang dilakukan Perbekel Desa Batur Utara ini. Sebab, apa yang menjadi program pusat telah diterjemahkan secara langsung dengan “Gerakan Makan Ikan”.
“Hal ini pertama kali dilihat, dan tentu harus diketuk tularkan pada seluruh desa yang ada di kawasan Kintamani dan Bangli pada umumnya,” ujar Diar.
Menurut Wabup kader PDIP ini, selain telah melanjutkan program pusat untuk pemenuhan gizi bagi anak di Batur Utara, pembagian ikan ini juga memberi manfaat bagi petani ikan setempat karena hasil panen ikan secara langsung dapat dipasarkan di daerah sendiri tanpa harus keluar biaya untuk pemasaran dan pendistribusian.
Sehingga, dengan demikian pertumbuhan ekonomi dan perputaran uang tidak kemana-mana.
“Kedepan pola-pola ini harus terus dikembangkan apalagi dengan pemanfaatan dana desa yang memungkinkan untuk dilakukan hal itu,” sebutnya.
Wabup Diar juga meminta kepada masyarakat untuk secara bahu-membahu dan mulai membangkitkan rasa jengah dengan berkomitmen yang tinggi dengan mulai berbenah untuk menyongsong kehidupan normal yang baru.
Sehingga tidak perlu lagi merasa Kabupaten Bangli sebagai daerah tertinggal karena pada kenyataannya Kabupaten Bangli dalam kondisi terburuk saat ini masih mampu bertahan dibandingkan daerah lain.
“Oleh karena itu dengan potensi pertanian yang kita miliki ini, harus kita kembangkan dan kita kolaborasikan dengan potensi pariwisata untuk bersiap-siap menyongsong kedatangan wisatawan ketika sudah betul betul normal nantinya,” pesan Wabup asal Kintamani ini.
Perbekel Batur Utara I Wayan Tinggal menambahkan, kegiatan Gemarikan adalah implementasi terhadap program Pemerintah Pusat dalam penanggulangan anak-anak dengan gizi buruk yang tergolong stunting. Disampaikan pula, kegiatan ini sudah dilakukan selama dua kali setiap enam bulan sekali.
“Setiap kali pembagian mencapai satu ton ikan mujair, yang mana setiap kepala keluarga yang hadir mendapatkan 1,5 kilogram ikan. Kemudian untuk para penglingsir atau para orang suci baik pemangku, paduluan, staf desa mendapatkan seberat 3 kilogram. Sementara para pemucuk pura dan mantan perbekel, ketua BPD dan perbekel aktif medapatkan 4 kilogram ikan yang total ikan didistribusikan sebanyak 1 ton ikan dengan sumber dana dari Dana desa yang jumlahnya mencapai 30 persen,” ungkapnya.
Sementara kaitannya dengan pasokan ikan yang dibagikan, kata Tinggal, didapat dari para petani ikan yang berada di lingkungan masyarakat Batur Utara yang berlokasi di Danau Batur. Sehingga secara tidak langsung telah memfasilitasi para petani ikan agar tidak kesulitan dalam pemasaran hasil ikan yang dibudidayakan.
“Harapan dengan kegiatan ini kami dari pemerintah desa secara tidak langsung mendukung program pemerintah pusat untuk pencegahan generasi stunting yang kami terjemahkan dengan pemenuhan protein masyarakat Batur Utara melalui Gemarikan. Selain itu berdasarkan informasi yang kami dapatkan dari berbagai sumber bahwa kandungan protein dalam ikan Danau Batur ini sangatlah tinggi, sehingga diharapkan dalam jangka panjang jika dikonsumsi secara berkelanjutan akan sangat baik untuk pemenuhan gizi bagi tumbuh kembang anak,” sebutnya.
Penulis : Komang Riski
Editor : Oka Suryawan