TABANAN, balipuspanews.com – Suasana pagi diseputar kota Tabanan, pada Sabtu (5/6/2021), seakan begitu mencekam. Ini dikarenakan suara sirene meraung-raung seakan-akan terjadi sebuah kegaduhan.
Ternyata diluar dugaan. Suara raungan sirene tersebut bukan sebagai tanda terjadinya sebuah peristiwa yang mencemaskan. Sebaliknya justru karena adanya program untuk lingkungan hidup.
Suara raungan sirene itu bermula setelah selesai mengikuti apel kesiapan penyemprotan Eco Enzym di depan TMP Pancaka Tirta Tabanan. Apel bersama itu diikuti personil Polres Tabanan, pasukan Damkar Kabupaten Tabanan, unsur Dinas Lingkungan Hidup dan BPBD Kabupaten Tabanan.
Dilengkapi kendaraan penyemprotan, Personil Polres Tabanan dari Satuan Samapta Polres Tabanan yang dipimpin Kasat Samapta Polres Tabanan AKP I Nyoman Sukadana, S.H. M.H., dan seluruh unsur yang hadir melakukan penyemprotan Eco Enzym di beberapa fasilitas umum Kota dalam Kota Tabanan.
Penyemprotan dilaksanakan dengan mengambil start di TMP Pancaka Tirta Tabanan.
Penyemprotan kemudian berlanjut ke lapangan umum Alit Saputra, Dangin Carik. Berikutnya menuju Jalan Pahlawan, Jalan Gajah Mada, Seputaran Gedung Kesenian I Ketut Maria Tabanan, Pasar Dauh Pala, dan seputar TPA Mandung, Kecamatan Kerambitan dan finish di Pasar Pesiapan Tabanan.
Sukadana menjelaskan, kegiatan penyemprotan melibatkan ini dilakukan dengan menurunkan satu unit kendaraan Water Canon Polres Tabanan. Selain itu juga diturunkan dua unit kendaraan Damkar Kabupaten Tabanan dan tiga kendaraan dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Tabanan.
“Penyemprotan ini dilakukan berdasarkan hasil koordinasi Pemkab Kabupaten Tabanan dengan relawan eco enzym dan instansi terkait,” ungkapnya.
Sukadana menjelaskan, kegiatan ini bertujuan untuk membersihkan alam dari berbagai bentuk pencemaran yang dihasilkan oleh mikroba yang bekerja dalam pembuatan prekwensi sebagai salah satu produk metabolit sekundernya, setelah bereaksi dengan polutan sehingga akan dihasilkan produk akhir berupa oksigen (O2).
“Oksigen inilah yang nantinya akan bertindak sebagai prekwensi pembentukan ozon yang dilepas oleh enzym yakni sebesar 0,01 PPM dan itu dapat mengurai sebagian besar polutan di udara,” jelasnya mengakhiri.
Penulis : Ngurah ArthadanaÂ
Editor : Oka Suryawan
