KLUNGKUNG, balipuspanews.com – Nama mantan Bupati Klungkung dua periode I Nyoman Suwirta menjadi kandidat kuat calon Ketua Dewan Koperasi Indonesia Wilayah (Dekopinwil) Provinsi Bali periode 2025–2030.
Jalan Suwirta yang kini menjadi anggota DPRD Bali itu sepertinya akan berjalan mulus setelah Gubernur Bali I Wayan Koster disebut merestui Suwirta.
Suwirta dikenal memiliki rekam jejak panjang dalam dunia koperasi. Sebelum terjun ke dunia politik, ia mengabdi di Koperasi Srinadi Klungkung selama kurang lebih 27 tahun, meniti karier dari bawah hingga memahami langsung dinamika dan perjuangan gerakan koperasi.
“Saya tumbuh di koperasi. Pahit manisnya saya alami sendiri. Karena itu saya percaya koperasi bisa menjadi kekuatan ekonomi rakyat jika dikelola dengan prinsip gotong royong dan kekeluargaan,” ujar Suwirta, Rabu (12/11/2025).
Terkait proses pemilihan, Suwirta menyerahkan sepenuhnya kepada Musyawarah Wilayah (Muswil) yang terdiri dari Dekopinda se-Bali dan Koperasi Nipo Provinsi.
“Yang jelas, saya sudah izin dan mohon restu ke Pak Gubernur,” tegasnya.
Selama menjabat sebagai Bupati Klungkung (2013–2023), Suwirta membawa semangat koperasi ke dalam kebijakan publik. Ia mendorong revitalisasi Koperasi Unit Desa (KUD) yang sempat mati suri hingga kembali menjadi penggerak ekonomi lokal.
Salah satu program inovatifnya yang terkenal adalah “Beli Mahal, Jual Murah”, di mana koperasi membeli gabah petani di atas harga eceran tertinggi (HET) dan menjual beras ke masyarakat dengan harga lebih murah.
“Itu contoh nyata koperasi hadir bukan sekadar mencari untung, tapi membantu petani dan masyarakat,” ucapnya.
Program tersebut terbukti masih berjalan hingga kini, bahkan setelah Suwirta menjabat sebagai Anggota DPRD Provinsi Bali dari Dapil Klungkung melalui PDI Perjuangan, sekaligus Ketua Komisi IV DPRD Bali.
Menanggapi wacana pencalonannya sebagai Ketua Dekopinwil Bali, Suwirta memilih untuk tetap rendah hati.
“Semua ada di tangan Pak Gubernur sebagai pemegang kebijakan. Intinya, saya ingin koperasi tidak hanya memajukan anggotanya, tetapi juga ikut membangun tatanan perekonomian nasional,” ujarnya.
Menurutnya, semangat koperasi tidak boleh hanya berorientasi pada keuntungan semata, melainkan juga menumbuhkan nilai gotong royong, solidaritas, dan kemandirian ekonomi.
“Dengan berkoperasi, semangat kebersamaan dan kekeluargaan tumbuh karena usaha dilakukan berdasarkan prinsip-prinsip koperasi, bukan sekadar mencari untung,” tambahnya.
Suwirta juga mengapresiasi langkah Gubernur Wayan Koster yang baru saja meresmikan 716 Koperasi Merah Putih di seluruh Bali.
“Bali termasuk lima besar provinsi tercepat membentuk kelembagaan koperasi ini. Itu bukti komitmen Pak Koster untuk mensejahterakan masyarakat Bali,” ujarnya.
Ia menegaskan, koperasi merupakan wadah ideal bagi masyarakat desa dalam mengelola potensi lokal dan membangun kemandirian ekonomi.
“Yang tergabung di koperasi pasti tahu betul bagaimana kesejahteraan meningkat lewat usaha bersama,” pungkasnya.
Adapun tugas utama Dekopinwil adalah memperjuangkan aspirasi dan kepentingan gerakan koperasi di tingkat wilayah, melalui fungsi advokasi, fasilitasi, edukasi, dan kerja sama.
Tujuannya untuk memperkuat kelembagaan koperasi, meningkatkan kualitas sumber daya manusia, membina kemitraan antar koperasi dan pihak lain, serta mendorong partisipasi aktif anggota dalam pembangunan ekonomi daerah.
Penulis : Roni
Editor : Oka Suryawan



