Singaraja, balipuspanews.com – Suasana mencekam terjadi di kantor Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cabang Singaraja. Tiga pria bercadar tiba-tiba langsung menodongkan senjata api kearah karyawan kantor Bank Rakyat Indonesia, pada Rabu (25/10) sekitar pukul 15.00 Wita.
Beruntung, aksi perampokan berhasil digagalkan oleh Personil Jajaran Polres Buleleng, sebelumnya sempat terlibat aksi baku tembak hingga dua orang perampok pun meregang nyawa di lokasi kejadian, akibat tertembus timah panas.
Dari aksi perampokan ini, para pelaku gagal membawa kabur uang tunai sebesar Rp 300 juta.
Aksi perampokan ini terjadi selama kurang lebih 30 menit hingga sejumlah customer service, teller dan juga satpam di bank tersebut pun tampak syok berat lantaran aksi perampokan ini terjadi saat mereka tengah sibuk melayani seorang pelanggan.
“Jangan bergerak! Nunduk semua. Jangan coba-coba menghubungi polisi,” kata Dili saat menirukan ucapan para perampok itu.
Belakangan diketahui peristiwa mencekam yang terjadi merupakan simulasi perampokan bersenjata yang digelar oleh Bank BRI Cabang Singaraja, bekerja sama dengan pihak kepolisian Polres Buleleng.
Kepala Kantor BRI Cabang Singaraja, Baskoro Agusta mengatakan jika simulasi tersebut memang sengaja dikemas layaknya seperti persitiwa perampokan yang sebenarnya.
Fungsinya adalah untuk mengetahui sejauh apa kesiapn para staf ketika dihadapkan dengan adanya persitiwa perampokan.
“Seluruh staf kecuali satpam tidak ada yang tahu jika ini adalah sebuah simulasi. Makanya tadi banyak yang nangis-nangis dan syok berat. Saking Dari simulasi ini kami bisa mengetahui reflek para petugas saat mengalami kejadian yang hampir nyata ini, ternyata mereka lupa untuk menyalakan alarm. Saking paniknya,” terangnya.
Sementara itu, Kabag Ops Polres Buleleng, Kompol Joni Antara Putra mengatakan, sebanyak 50 petugas yang diterjunkan dalam simulasi berasal dari Lantas, Reskrim, Identifikasi dan juga Sabhara.
Dari simulasi ini, Kompol Joni memberikan perhatian khusus untuk seluruh satpam yang bekerja di Bank agar lebih cermat mengamati seluruh pengunjung atau nasabah yang datang.
“Satpam-satpam juga perlu melakukan pengecekan barang yang dibawa oleh pengunjung atau nasabah. Begitu pula dengan alarm. Ketika ada perampokan diharapkan agar pegawai segera membunyikan alarm karena alaram tersebut secara otomatis akan terhubung ke Polres,” tegasnya.