Jumat, Maret 29, 2024
BerandaNasionalGencarkan Pengembangan Musik Tradisi, Kemendikbudristek Gelar Linmtara 2021

Gencarkan Pengembangan Musik Tradisi, Kemendikbudristek Gelar Linmtara 2021

JAKARTA, balipuspanews.com – Sebagai langkah memajukan pengembangan musik Nusantara, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Bersama Yayasan Atma Nusvantara Jati (Atsanti Foundation) menggelar lomba Inovasi Musik Nusantara (Linmtara) 2021. Melalui Linmtara, Kemendikbudristek ingin mengajak pegiat musik untuk berinovasi dan berkreasi terhadap musik tradisi sebagai bentuk pelestarian budaya bangsa di tengah tantangan zaman yang semakin dinamis.

Rangkaian kegiatan Linmtara 2021 yang diinisiasi dan difasilitasi Direktorat Perfilman, Musik, dan Media Baru (PMMB) Kemendikbudristek ini dimulai dengan Opening Ceremony dengan menggelar Webinar “Eksistensi Musik Nusantara dalam Perspektif Konservasi dan Inovasinya” pada 1 Juli 2021. Sementara itu pendaftaran lomba akan dibuka pada 1 Juli hingga 31 Agustus 2021 di laman limntara.com.

“Kami mengajak seluruh insan musik Tanah Air, terutama pegiat musik tradisi, untuk berkreasi dalam menciptakan lagu baru yang akan memperkaya variasi bentuk musik Nusantara. Kami ingin menjelajahi berbagai kemungkinan interaksi musik Nusantara di tengah era digital dengan tetap memperhatikan basis identitas budaya bangsa yang beragam,” ujar Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek, Hilmar Farid, dalam keterangannya, Kamis (1/7).

BACA :  Mulai Terkikis, Nyurat Aksara dan Berbahasa Bali Terus Digalakkan ke Generasi Muda

Sedangkan Ketua Panitia LINMTARA, Setyawan Jayantoro berkeyakinan, bahwa Linmtara akan menjadi kompetisi yang unik, menarik, efektif dan edukatif bagi generasi muda Indonesia untuk mengoptimalisasikan pelestarian musik tradisi di era kekinian.

Direktur PMMB Kemendikbudristek, Ahmad Mahendra mengatakan, ada lima tema yang dapat dikreasikan oleh peserta, yaitu Keagungan Peradaban dan Kebudayaan Nusantara, Cinta Tanah Air, Keberagaman, Gotong Royong, dan Keindahan Alam Indonesia.

“Berbagai tema ini berangkat dari representasi nilai-nilai relief Borobudur yang harapannya dapat diterjemahkan melalui musik Nusantara. Sebab Candi Borobudur merupakan monumen masa lalu yang menjadi bukti tentang kehebatan ilmu pengetahuan dan teknologi arsitektur yang dimiliki bangsa Indonesia,” jelas Mahendra.

Peserta diwajibkan menciptakan lagu baru dengan menggunakan 100% musik tradisi Nusantara atau kolaborasi musik tradisi dengan instrumen non-tradisi (maksimal 25%). Karya yang dikirimkan nantinya akan diseleksi oleh juri yaitu sejumlah pakar musik seperti Dwiki Dharmawan, Balawan, Peni Candra Rini, Anon Suneko, Uyau Moris, dan Ridho Hafiedz.

Tahun 2020 lalu Kemendikburistek sudah menggelar acara serupa bertajuk Lomba Aransemen Musik Nusantara Cinta Indonesia (LAMNCI) 2020. Saat itu ada 223 grup serta 1285 musisi tradisi dari 88 kota yang mengikuti lomba untuk mengaransemen lagu Kolam Susu.

BACA :  Komite III DPD RI: 7 Isu di Sektor Pariwisata Tantangan yang Harus Mampu Ditangani

“Antusiasme pegiat musik tradisi yang sangat luar biasa ini yang ingin terus kami lanjutkan. Kami berharap semakin banyak generasi muda yang berpartisipasi dan membuat inovasi musik tradisi untuk memajukan khasanah kebudayaan Nusantara. Tahun ini peserta dibebaskan untuk membuat lagu baru, sehingga kecerdasan dan kreativitas dalam menciptakan lagu Nusantara semakin dimerdekakan,” ujar Mahendra.

Penulis/editor: Ivan Iskandaria.

RELATED ARTICLES

ADS

- Advertisment -
- Advertisment -

Most Popular