Kamis, Maret 28, 2024
BerandaJembranaHanyut Disapu Banjir, Jembatan Perak Diganti

Hanyut Disapu Banjir, Jembatan Perak Diganti

NEGARA, balipuspanews.com- Warga banjar Anyar Kaja, desa Penyaringan, kecamatan Mendoyo, kini tidak perlu lagi memutar untuk menuju pusat desa atau mengantar anak-anaknya ke sekolah.

Jembatan penghubung Penyaringan Anyar Kaja (Perak) yang hanyut disapu banjir bandang pada akhir tahun lalu, kini sudah diganti dengan jembatan baru,Selasa (10/12) Jembatana baru itu diresemikan Bupati Jembrana I Putu Artha didampingi, Wabup Made Kembang Hartawan, Ketua DPRD Jembrana Sri Sutharmi dan Dandim 1617 Letkol Kav. Djefri Marsono Hanok.

Kadis PUPR Pemkab Jembrana I Wayan Darwin menyampaikan jembatan sebelumnya hanyut pada 22 Desember 2018 lalu akibat disapu banjir bandang. Karena jembatan hanyut maka warga dua banjar yakni Banjar Penyaringan dan Banjar Anyar Kaja harus memutar melalui jalan lain yang lebih jauh.

“Dekat  dengan lokasi jembatan ini juga terdapat fasilitas publik yakni SMAN 2 Mendoyo dan jembatan ini menjadi akses siswa untuk pulang pergi sekolah,” ujarnya.

Karena jembatan itu sangat vital bagi warga maka Pemkab memurtuskan untuk membangun jembatan baru disebelah bekas jembatan yang hanyut, senilai Rp 3,8 miliar dengan pengerjaan 147 hari. Jembatan ini memiliki bentang 44 meter, lebar perkerasan 4,4 meter dengan 2 balok girder beton precast dengan system 5 tendon masing masing balok.

BACA :  Pasca Penangkapan 3 Ons Sabu, Blok WBP Digeledah

“Jembatan ini satu satunya jembatan kabupaten di Bali yang menggunakan beton prategang. Secara teknis jembatan tersebut kuat menahan beban hingga 50 ton” ujarnya.

Sementara itu Bupati Artha mengatakan, setelah mengetahui jembatan perak itu putus diterjang banjir bandang langsung memerintahkan Kadis PUPR untuk membangun jembatan dengan kualitas terbaik di tahun 2019 sesuai dengan spek yang di laporkan.

Kepada warga Desa Penyaringan, Bupati Artha juga menyamapikan terimakasih kepada Prof Dr dr Swiyoga, Ketut Nada dan Keluarga Gede Martiana yang merelakan sebidang tanahnya untuk pembangunan jembatan tersebut dan kepada masyarakat berpesan agar jembatan tersebut dirawat dengan baik.

“Mohon Jembatan ini dirawat dan dijaga dengan baik, jangan biarkan kendaraan over tonase melintas,” pesannya.

Perbekel Desa Penyaringan I Made Dresta menyamapikan jembatan perak itu merupakan akses sangat vital bagi warga banjar Penyaringan dan banjar Anyar Kaja.

“Dengan adanya jembatan ini, warga di banjar Anyar Kaja tidak harus memutar ke desa lain jika ingin ke kantor desa atau siswa sekolah yang menuju ke SMA 2 Mendoyo tidak harus melalui jalan nasional,” ungkapnya. (nm/bpn/tim)

BACA :  Warga Cupel dan Pengambengan Buka Puasa Bersama
RELATED ARTICLES

ADS

- Advertisment -
- Advertisment -

Most Popular