BULELENG, balipuspanews.com – Budidaya ikan air tawar jenis lele dan nila perlahan mulai menarik minat generasi milenial khususnya di Kabupaten Buleleng. Sebab komoditas pasar untuk budidaya ikan khususnya ikan air tawar dinilai masih terbuka lebar.
Seperti Kadek Rudiasa seorang pemuda asal Kelurahan Penarukan yang awalnya hanya bermodalkan kolam satu dimanfaatkan sebagai tempat budidaya ikan lele untuk memenuhi kebutuhan konsumsi ikan sehari-hari. Kemudian melihat peluang serta minat masyarakat disekitar banyak tertarik menkonsumsi ikan lele.
Maka dirinya yang sudah menjalani budidaya ikan lele kurang lebih sekitar 5 tahun berkeinginan mengajak generasi muda lainnya untuk mengembangkan budidaya ikan air tawar melalui bantuan langsung dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI yang dibawa melalui aspirasi dari anggota DPR-RI dapil Bali Drs. I Made Urip M.Si dan difasilitasi oleh Dewa Gede Sugiharto anggota DPRD Buleleng dari Komisi I.
Kini Rudiasa telah mengajak sejumlah sekitar 30 orang generasi muda yang telah tergabung selama dua tahun dengan nama kelompok yakni Kelompok Usaha Bersama (KUB) Mina Makmur Sari.
Dimana kelompok itu nantinya akan memanfaat enam kolam bantuan dari KKP-RI dengan luasan lahan 13×22 meter serta fasilitas pendukung seperti mesin, benih serta pakan ikan air tawar.
“Kami berterima kasih kepada Drs. I Made Urip M.Si bersama Dewa Gede Sugiharto sudah dibantu fasilitas mengembangkan budidaya ikan, jadi selanjutnya kita akan sama-sama belajar siapa tau dari pemuda lain nanti ikut tertarik untuk menjadi pebisnis ikan air tawar,” ungkapnya saat ditemui langsung, Senin (30/5/2022).
Disisi lain Pengawas Perikanan dari Balai Budidaya Perikanan dan Kelautan, Kementerian Kelautan dan Perikanan RI, Rusman mengungkapkan untuk tahun ini Kementerian telah menyalurkan sebanyak 9 bantuan pengadaan kolam budidaya ikan air tawar di Bali untuk pemberdayaan masyarakat.
“Untuk 2022 di Bali sudah ada sembilan paket bantuan yang tersalur dengan nilai sekitar 180 juta per paket. Dimana tahap pertama ada empat paket namun sempat karena terkendala Covid-19. Kini ditambah lima paket bantuan yang sudah disebar di Karangasem, Klungkung, Gianyar, Tabanan, dan Buleleng,” sebut Rusman
Sementara itu Lurah Penarukan, I Ketut Swastika berharap melalui bantuan paket komplit budidaya ikan air tawar senilai Rp180 Juta ini bisa turut melakukan pemenuhan kebutuhan akan protein hewani masyarakat di wilayahnya. Mengingat saat ini Kelurahan Penarukan menjadi lokus Stunting di Kecamatan Buleleng.
“Disamping pemenuhan protein hewani di Kelurahan Penarukan Kami juga berharap ini bisa menjadi percontohan yang bisa terus dibina agar bisa memunculkan wirausaha baru berkaitan dengan budidaya ikan pasca pandemi Covid-19,” harapnya.
Di pihak lain, Dewa Gede Sugiharto sebagai Anggota Komisi I DPRD Buleleng mengaku siap terus berupaya untuk memfasilitasi masyarakat tidak hanya generasi milenial untuk terus produktif di masa-masa pasca pandemi seperti saat ini.
Bahkan melalui pilot project budidaya ikan lele sistem bioflok yang diterapkan di Penarukan akan muncul lagi generasi milenial Buleleng mau terus produktif dalam mengembangkan diri, keluarga, maupun daerah.
“Saya kira peluang tidak hanya di bidang pariwisata semata tapi masih banyak peluang lain misalnya pada bidang pertanian dan peternakan. Contohnya dari bantuan yang di fasilitatori anggota DPR-RI, Drs. I Made Urip M.Si ini.
Maka saya berharap ada lagi masyarakat tidak hanya kaum milenial berminat dan produktif melihat peluang pasca pandemi maka saya siap bantu fasilitasi bersama,” papar Dewa Gede Sugiharto.
Penulis : Nyoman Darma
Editor : Oka Suryawan
