Sabtu, Mei 4, 2024
BerandaGianyarKPU Buleleng kekurangan ribuan surat suara

KPU Buleleng kekurangan ribuan surat suara

Gianyar, Balipuspanews.com – Perayaan hari suci Saraswati, Sabtu Umanis wuku Watugunung, yang diyakini sebagai hari turunnya ilmu pengetahuan, dinilai sebagai waktu yang tepat untuk melaksanakan posesi ritual keagamaan.

Berdasarkan pertimbangan dan petunjuk dari tokoh spiritual, prajuru bersama masyarakat desa pakraman Bedulu di kecamatan Blahbatuh, melaksanakan ritual upacara pawintenan dua pasang pemangku. Prosesi pawintenan yang disaksikan ratuaan krama desa pakraman Bedulu, bertempat di Pura Dalem Bedulu itu, dipimpin dan dipuput Ida Pedanda Jelantik Manggis Putra, dari geriya gede desa pakraman Wanayu, Bedulu, kecamatan Blahbatuh, Gianyar, Bendesa desa pakraman Bedulu, I Gusti Made Ngurah Serana, pawintenan dua pasang pemangku itu masing masing Jro Mangku Gusti Ketut Kantun dan istrinya Jro Mangku Wayan Kondri, yang keduanya didaulat sebagai janpanggul atau pemangku di Pura Jaksan.

Sedangkan satu pasang lainnya, tambah Jro Bendesa Bedulu yang sebelumnya mejadi wakil bendesa itu, adalah Jro Mangku Nyoman Rutha dan Jro Mangku Ni Wayan Roti, yang juga pasangan suami istri. Penunjukkan kedua pasangan suami istri sebagai pemangku dua pura amongan krama desa pakraman Bedulu itu, didasarkan pada awig awig desa pakraman setempat. Dalam aturan tertulis itu, ditetapkan mekanisme pemilihan pemangku pura yang diemong krama, dapat dilakukan melalui pemilihan maupun ditentukan melalui garis keturunan purusa.

BACA :  Selesaikan Keributan di Desa Keramas, Polres Gianyar Lakukan Mediasi

“Dalam awig awig desa pakraman kami (desa pakraman Bedulu-red), proses pemilihan pemangku dapat dipilih oleh seluruh krama maupun melalui garis keturunan keluarga pemangku dari garis purusa,” ucap Bendesa Ngurah Serana.

Dalam prosesi kedua pemilihan pemangku itu, senantiasa diawali dengan tahapan ritual maupun konsultasi dengan pihak pihak kompeten, baik tokoh adat maupun pendea desa, di griya gede Wanayu. “Sebelum memutuskan untuk melaksanakan pawintenan lebih dulu kami bahas bersama prajuru desa serta memphon petunjuk dari ida pedanda di geriya Wanayu,” kata jro bendesa, seraya mengakui kedua pemangku yang diwinten tersebut adalah anak angkat. Karena itu, sebelum diwinten dilakuan prosesi upacara ngangkat sentana yang adat dan dilandasi agama Hindu.

RELATED ARTICLES

ADS

- Advertisment -
- Advertisment -
TS Poll - Loading poll ...

Most Popular