BERITA DUNIA, RUSIA – Mantan pemimpin era Uni Soviet, Pria yang secara efektif mengakhiri Perang Dingin, Mikhail Gorbachev telah meninggal pada usia 91 setelah berjuang lama melawan penyakitnya. Media pemerintah Rusia mengkonfirmasi berita itu sebelumnya pada hari Selasa. Sebagai salah satu tokoh paling penting di akhir 80-an dan awal 90-an karena perannya dalam mengakhiri Perang Dingin, Mikhail Gorbachev menjadi sekutu yang tidak mungkin bagi seluruh peradaban Barat.
Dia adalah pemimpin terakhir dari Uni Soviet yang punah yang diasingkan hingga hampir terlupakan secara politik di Rusia. Gorbachev kehilangan kekuasaan pada Desember 1991, tepat ketika Uni Soviet meledak. Di Barat, ia dianggap sebagai pahlawan kemanusiaan karena menjatuhkan Uni Soviet. Namun, nasionalis Rusia masih menyalahkan dia sebagai satu-satunya yang bertanggung jawab atas jatuhnya sebuah kerajaan.
Gorbachev bersumpah untuk memperbanyak Uni Soviet, bukan menghancurkannya
Mikhail Gorbachev bersikeras sepanjang waktu bahwa satu-satunya misinya adalah mereformasi Uni Soviet yang jatuh menjadi kekaisaran seperti dulu. Tapi tindakannya selaras dengan Barat setiap saat dan itu benar-benar menghancurkan bangsanya. Gorbachev memenangkan Hadiah Nobel Perdamaian pada tahun 1990 untuk perannya dalam mengakhiri Perang Dingin dan menghancurkan negaranya sendiri.
Gorbachev lahir pada 2 Maret 1931 di kota Privolnoe. Gorbachev tumbuh dalam keluarga yang mengalami dan menyaksikan banyak kengerian pada era Stalin. Tumbuh dengan pemikiran itu, dia bersumpah untuk melepaskan negaranya dari lanskap politik ini.
Tapi mungkin pencapaian terbesarnya adalah ketika dia menerima penyatuan Jerman yang terjadi pada Oktober 1990. Ini membawa runtuhnya Tembok Berlin, simbol perpecahan yang mulai kehancurannya pada 1989 dan berakhir pada 1994. Bagi banyak orang, peristiwa ini mewakili langkah lain dalam evolusi manusia dan yang tepat untuk Peradaban Barat.