Percepat Penataan Danau Batur, Program Bioflok Diharapkan Terealisasi Tahun 2021

Deputi kemaritiman dan SDA Kementerian Bappenas Arifin Rudiyanto bersama Sekda Bangli IB Giri Putra
Deputi kemaritiman dan SDA Kementerian Bappenas Arifin Rudiyanto bersama Sekda Bangli IB Giri Putra

BANGLI,balipuspanews.com- Program bioflok sebagai bagian dari penataan danau Batur Kintamani, Bangli diharapkan bisa terealisasi tahun 2021 mendatang. Hal tersebut dikatakan Sekda Bangli, IB Gde Giri Putra saat mendampingi kunjungan pejabat tinggi Kementerian Bappenas di Toya Devasya Batur, Kintamani, Bangli, Selasa (4/8/2020).

Sekda yang akrab dipanggil Gus Giri itu menyebutkan, program bioflok adalah salah satu bagian dari revitalisasi danau Batur yang telah diusulkan sejak empat tahun sebelumnya.

“ Sekarang kita mohon yang sederhana saja. Kami minta Rp 1,5 miliar untuk bioflok. Target kita, keramba ini bisa segera hilang dari danau,” kata Gus Giri.

Sekda asal Griya Bukit Bangli itu menegaskan, dalam program bioflok, pihaknya menerapkan konsep sinergitas yang tidak merugikan pendapatan ekonomi warga dipinggiran danau yang menjadi pembatas Gunung Batur dengan Bukit Abang itu.

“ Konsepnya ada sinergitas antara pemulihan danau dengan pendapatan ekonomi rakyat yang tidak dikurangi, dan pariwisata menjadi lebih baik,” sebutnya.

Program bioflok tersebut adalah solusi bagaimana warga mengembangkan usaha budi daya ikan di darat dengan hasil yang tak kalah dengan beternak ikan di danau. Dengan demikian, danau bisa tertata dan ciri khas wisata kuliner Kintamani tidak hilang.

Disinggung tentang pendangkalan danau Batur, Gus Giri menyebutkan, diakibatkan adanya longsoran saat musim hujan diwilayah Panggan.

Untuk mengatasi hal itu, pihaknya mengusulkan agar dibuatkan sejenis bendungan. Caranya, dengan meratakan tanah curam yang kerap kali menyebabkan longsor. Dengan begitu tidak ada lagi longsor ke danau saat musim hujan. Sedangkan saat musim kemarau, air danau bisa dimanfaatkan untuk mengairi lahan pertanian warga.

Sementara itu Deputi Kemaritiman Bidang Sumber Daya Alam Dr.Ir Arifin Rudiyanto menyebutkan, bioflok masih dalam rencana uji coba.

“ Kita lagi uji coba. Secara teknis apakah memungkinkan. Secara ekonomi apakah menguntungkan, secara sosial apakah bisa diterima,” kata Arifin.

Menurutnya, rencana tersebut sedang dikaji. Kalau sudah ada hasil yang baik baru akan diuji coba secara masal.

“ Kita harus punya bukti hal ini bisa dilaksanakan. Itu namanya berbasis ilmu pengetahuan,” tegas Arifin.

Terkait anggaran revitalisasi Danau Batur bisa terlaksana tahun 2021, Arifin menyebutkan sudah dianggarkan. Cuma berapa jumlahnya belum bisa dipastikan.

“ Besarannya belum tahu pasti karena harus dibicarakan dengan DPR. Bantuanya bertahap,” pungkas Arifin.

PENULIS/EDITOR : Oka Suryawan