
BANGLI, balipuspanews.com – Kesedihan masih nampak terlihat di raut muka keluarga I Wayan Suwenten,60,. Wenten yang merupakan tulang punggung keluarga tiba-tiba terkena stroke ketika akan berangkat bekerja menjadi buruh bangunan.
Saat sedang mengasang alat-alat kerjanya, keluarga sudah mendapati ia lemas tertidur di tanah tidak sadarkan diri. Istri dan anaknya langsung membawa Wenten ke salah satu rumah sakit swasta di Kabupaten Bangli.
Setelah dilakukan pemeriksaan fisik dan lab dipastikan Wenten menderita stroke dan bagian tubuh sebelah kanannya tidak dapat digerakkan.
Sontak saja keluarganya begitu sedih karena kejadiannya begitu mendadak tanpa ada tanda-tanda sebelumnya. Mereka menunggui sang ayah yang dirawat di rumah sakit menggunakan Kartu Indonesia Sehat (KIS).
“Bapak seorang buruh bangunan, tiba-tiba terkena stroke saat akan berangkat kerja, keluarga kami pasrah dan bergantung pada JKN-KIS. Kami hanya bisa pasrah dengan kondisi ayah, tetapi kami harus tetap menjaganya selama pengobatan, menyemangatinya agar tetap kuat,” ungkap Ni Wayan Siadnya (59) yang merupakan istri Wenten, Jumat (20/5/2022).
Dirawat selama 4 hari, Wenten akhirnya diizinkan untuk pulang dan tetap melakukan rawat jalan, ia hanya bisa berbaring lemah dan hanya seskali duduk sebentar, namun menurut keluarganya itu sudah sebuah mujizat karena ia tetap dapat berkomunikasi dengan sang ayah meskipun tidak seperti dulu.
“Kami tetap bersyukur karena ayah bisa diselamatkan dan bisa berada di tengah-tengah kami, walaupun saat ini ayah tidak dapat berbicara seperti dulu akibat strokenya,” lanjut Siadnya.
Keluarga Wenten melalui istrinya tentu tidak lupa mengucapkan terima kasihnya karena ia sama sekali tidak mengeluarkan biaya sepeserpun karena semua biaya pengobatannya telah dijamin oleh JKN-KIS.
“Tidak, sama sekali tidak ada biaya sepeserpun yang kami keluarkan dari saat rawat inap sampai rawat jalan saat ini, semua dijamin JKN-KIS, terima kasih banyak,” jelas Siadnya.
Keluarga yang berasal dari Bangli ini kini hanya mengandalkan anak kedua Wenten yang melanjutkan pekerjaan ayahnya yang belum tuntas sembari berharap sang ayah akan sehat kembali seperti semula. (adv)
Penulis: Gde Candra
Editor: Oka Suryawan