Senin, Mei 20, 2024
BerandaBulelengUnik, Desa Tembok Buat Tower Internet Memakai Bambu

Unik, Desa Tembok Buat Tower Internet Memakai Bambu

BULELENG, balipuspanews.com– Berbicara Desa Tembok, Kecamatan Tejakula, Kabupaten Buleleng memang tidak pernah ada habisnya apalagi soal trobosan-trobosan baru. Meski masuk kategori desa tertinggal belakangan, desa yang terletak di perbatasan Buleleng dan Karangasem ini terus berusaha berbenah agar masyarakatnya bisa sejahtera.

Trobosan terbaru yang sudah berjalan dan akan segara rampung yakni membangun tower jaringan internet dari bahan bambu. Dimana tower yang dibangun itu bertujuan supaya jaringan internet dapat dinikmati secara lebih merata oleh masyarakat khususnya di Desa Tembok.

Tower yang dibangun melalui kerjasama dengan organiasi Common Room, ICT Watch, Common Room, Relawan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII). Tower jaringan akan dibangun setinggi 15 meter yang berada di Balai Banjar Dinas Sembung, Desa Tembok.

Kepala Desa Tembok, Dewa Komang Yudi Astara menyampaikan desa yang dirinya pimpin dipilih sebab masih minimnya akses internet. Selain itu, banyak pelajar yang rumahnya cukup jauh rela datang ke kantor desa agar bisa mengakses internet gratis untuk mengerjakan tugas sekolah.

BACA :  Hari Lanjut Usia Nasional, Pemkot Denpasar Beri Ruang Bagi Lansia di Denpasar

Melihat antusias ini pihaknya mengusulkan agar internet di desa tembok bisa dinikmati luas terutama untuk kebutuhan para pelajar.

“Saya melihat antusias itu, sehingga nanti jaringan internet yang ada di Desa Tembok hanya dapat digunakan oleh masyarakat untuk kepentingan belajar, serta layanan publik,” ungkapnya saat ditemui langsung Kamis (21/10/2022).

Kemudian perbekel dua periode tersebut menjelaskan bahwa salah satu alasan tower dibangun dengan menggunakan bahan bambu yakni untuk menekan biaya.

Dimana anggaran yang dikeluarkan hanya sekitar Rp 20 jutaan dan sudah lengkap peralatan jaringan lainnya. Meskipun menggunakan bambu, tower ini diyakini bisa bertahan hingga lima atau tujuh tahun kedepan.

“Kita pastinya sudah lakukan uji lab sebelum memilih bambu sebagai bahan, itu langsung uji lab di Institut Teknologi Bandung (ITB). Sehingga bambu yang digunakan dijamin kuat dari hantaman bencana seperti angin kencang” jelasnya.

Kemudian untuk progres pengerjaannya tower bambu ini sampai sekarang sudah menyentuh angka 60 persen. Jika selesai nanti, kecepatan internet mencapai 20 Mbps dan bisa melayani masyarakat di Banjar Sembung. Namun pihaknya berharap jaringan bisa tembus sampai di Banjar Ngis.

BACA :  Bus Angkut Pelajar Dari Yogyakarta Tertimpa Tiang Listrik di Jalur Singaraja-Denpasar

Disamping itu, Dewa Komang berkeinginan membatasi membatasi penggunaan internet agar tidak disalahgunakan masyarakat hanya untuk bermain game atau bermain sosial media semata.

“Dampak negatif memang harus diantisipasi, seperti game online dan bersosmed. Namun kalau browsing tidak masalah, intinya agar tidak disalahgunakan” ujarnya.

Sembari menunggu pembangunan tower selesai, pihak desa sedang melakukan bimbingan teknis kepada masyarakat bagaimana nantinya mengelola dan menjaga tower ini. Karena, pemeliharaannya tower akan diserahkan sepenuhnya ke desa.

Sementara itu, Direktur Common Room, Gustaff Iskandar mengatakan, pengembangan infrastruktur internet berbasis komunitas di wilayah pedesaan dan tempat terpencil memang merupakan agenda tahunan.

“Tahun ini, desa yang dipilih adalah Desa Tembok karena inisiatif dan kesiapan dari perbekelnya” ucapnya.

Dalam pengembangan internet ini diakui memang ada beberapa pihak yang turut membantu pendanaan. Salah satunya kedutaan Inggris. Sebab dalam program Rural ICT Camp juga ada seminar, pendampingan teknis kepada masyarakat, ajang berbagi pengetahuan, lokakarya, serta pameram atau pertunjukan seni, dengan mengundang 40 peserta di seluruh Indonesia.

BACA :  FH Unmas Denpasar dan LSM Bli Braya Beri Penyuluhan Hukum dan Tebar 20 Ribu Bibit Ikan

“Khusus untuk pembangunan tower beserta peralatan yang dibutuhkan, murni menggunakan APBDes Tembok,” imbuhnya.

Dengan pembangunan tower internet ini, pihaknya berharap warga yang tinggal di desa mendapatkan hak yang sama dengan yang di kota terutama akses jaringan internet. Sehingga bisa membantu pelayanan pemerintahan desa, pendidikan, dan pemberdayaan UMKM.

“Kami ingin akses internet dapat memberikan manfaat untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat, serta pemulihan ekonomi pasca Covid-19,” harapnya.

Penulis: Nyoman Darma
Editor: Oka Suryawan

RELATED ARTICLES

ADS

- Advertisment -
- Advertisment -
TS Poll - Loading poll ...

Most Popular