Karangasem, balipuspanews.com – Aktivitas Gunung Agung masih cukup tinggi ditandai dengan terjadinya Gempa Tremor yang terekam seismograf sebanyak tujuh kali sejak dua hari terakhir.
“Kemaren tingkat kegempaannya relative lebih tinggi sekitar 906 kali gempa vulkanik. Dengan jumlah gempa yang cukup banyak, otomatis ada penambahan tekanan dalam tubuh Gunung Agung ini. Dalam kondisi tertentu tekanan ini bisa mendorong terjadinya tremor,” kata Kasubdit Mitigasi Dr. Defi Kamil Syahbana saat dikonfirmasi di Pos pantau Gunung Api Rendang, Jumat (13/10).
Gempa tremor sendiri ada dua jenis yakni Tremor Non Harmonic dan Tremor Harmonic . Tremor Non Harmonik juga bisa disebut Tremor Spasmodic dimana Tremor terjadi karena rentetan gempa vulkanik yaitu gempa muncul sebelum gempa sebelumnya selesai atau Gempa berulang-ulang.
Sementara, Tremor Harmonic yaitu gempa jarak dekat yang disebabkan oleh pergerakan magma dalam satu pipa magma. Ini biasanya terjadi ketika terjadi pemanasan hidrotermal dangkal yang mengakibatkan resonansi di pipa magma.
“Mekanismenya berbeda tetapi Keduanya merepleksikan pergerakan magma dangkal dan dalam,”ujarnya.
Menurutnya Gempa Tremor yang terjadi ini belum membahayakan karena durasinya masih pendek hanya sekitar 3 menit dan Amplitudenya belum sampai over skil.
“ya jika suatu saat terjadi hal gawat pasti kita kita akan segera kordinasi ke alarm,” ditambahkan Dafi Kamil.
