Jumat, Maret 29, 2024
BerandaDenpasarBali Butuh Ratusan Guide Mandarin

Bali Butuh Ratusan Guide Mandarin

DENPASAR, balipuspanews.com- Meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan Cina ke Bali, mempengaruhi pada kebutuhan akan pemandu wisata berbahasa Mandarin. Sampai saat ini kebutuhan akan guide berbahasa Mandarin mencapai ratusan orang.

Jumlah tersebut sebanding dengan total ribuan guide  berbahasa Mandarin yang berkunjung ke Bali rata-rata selama ini. Hal tersebut diungkapkan  Asosiasi Biro Perjalanan dan Wisata (Asita) Provinsi Bali, Ketut Ardana, Sabtu (23/11/).

“Jika dilihat dari catatan Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI), gaid berbahasa Mandarin saat ini jumlahnya mencapai 1.300 orang. Dari jumlah tersebut mungkin kita membutuhkan kurang lebih lagi lima ratusan orang lebih guide  berbahasa Mandarin untuk di Bali,” ungkapnya

Kebutuhan guide Mandarin sangat penting mengingat jumlah kunjungan wisman Cina ke Bali tidak dapat dibendung yang akhirnya mengakibatkan tidak sebandingnya jumlah guide berbahasa Mandarin dimiliki Bali saat ini.

Dari waktu ke waktu, atau dari tahun ke tahun wisatawan Cina ini meningkat jumlahnya ke Bali. Bisa dikatakan, ini sifatnya urgent kebutuhan akan guide berbahasa Mandarin tersebut.

BACA :  Banyak Ditemukan Kesalahan Penulisan Surat-surat, ASN Pemprov Bali Diberi Sosialisasi Peningkatan Kemahiran Berbahasa Indonesia

Selama ini, memang ada guide berbahasa Mandarin, akan tetapi sebagian besar asalnya dari luar daerah Bali. Jumlahnya kurang lebih mencapai 95 persen.

“Saat ini sebagian besar ada berasal dari Medan, Batam, Bengkulu, Belitung bahkan dari Riau,” imbuhnya.

Dikatakan  Ardana, untuk menjadi seorang guide  tidak akan cukup bermodal bahasa saja. Akan tetapi, yang terpenting adalah bagaimana seorang guide harus memiliki pengetahuan terkait dari destinasi di Bali juga.

“Harus memiliki pengetahuan budaya Bali yang harus bagus juga. Jika terkait budaya memang tidak mudah untuk dipelajari, karena sangat detail sekali. Tentu jika ingin menjadi guide memang persiapannya harus seperti
itu,” sebutnya.

Jika ada masyarakat lokal (Bali) yang ingin mempelajari Bahasa Mandarin tentu akan lebih cepat bisa. Terutama memberi informasi-informasi terkait Budaya Bali pada khususnya.

Lebih lanjut dirinya memandang, kekurangan guide  berbahasa Mandarin di Bali, pasalnya masih minim minat masyarakat di Bali belajar bahasa Mandarin. Dan hal ini perlu didorong Pemerintah yang dalam hal ini harus mengambil tindakan bersama mulai dari Asosiasi maupun industri, dalam upaya mengatasi kekurangan tersebut. (bud/bpn/tim)

BACA :  Bagi Yuliarsana, Pelayanan BPJS Kesehatan Sangat Canggih dan Informatif
RELATED ARTICLES

ADS

- Advertisment -
- Advertisment -

Most Popular