TABANAN, balipuspanews.com – Bertepatan dengan rahina suci Tumpek Wayang, Sabtu (09/1/2021), terbentuk sebuah organisasi yang berkonsentrasi pada aktivitas seni dan budaya. Adapun organisasi tersebut dinamakan Forum Satya Seni dan Budaya atau disingkat Forsebun.
Forsebun yang terbentuk disebuah warung di Tabanan dengan dimotori oleh empat orang. Yakni IGAG. Hari Pasupati Dinar, Gusti Gede Arya Kesimpar, I Gede Putu Ardika Putra, dan I Gusti Putu Arthadana.
Setelah melalui proses diskusi dengan suasana yang penuh demokratis, dalam pembentukan Forsebun ini juga dilakukan pemilihan pengurus. Adapun yang dipercaya sebagai ketua untuk periode lima tahun pertama I Gusti Putu Arthadana. Posisi sekretaris dipegang I Gede Putu Ardika Putra dan bendahara IGAG. Hari Pasupati Dinar.
Selain itu kepengurusan ini juga diperkuat dengan divisi litbang yang dipegang Gusti Gede Arya Kesimpar. Berikutnya juga dilengkapi dengan Divisi Seni dan Budaya serta Divisi Lingkungan.
Sekretaris Forsebun terpilih I Gede Putu Ardika Putra usai rapat pembentukan Forsebun mengatakan, lembaga ini dibentuk oleh kesamaan pikiran dari peserta pertemuan untuk mengabdikan diri dan berperan serta dalam membangun Tabanan, khususnya melalui bidang seni, budaya dan lingkungan.
“Melalui forum yang kami bentuk ini, kami ingin berperan serta secara kongkrit dalam membangun Tabanan khususnya melalui bidang seni, budaya dan lingkungan,” sebutnya.
Ardika Putra menambahkan, pasca terlahirnya Forsebun dan tersusunnya pengurus, dalam waktu dekat akan digelar rapat kerja. Setidaknya awal bulan Februari tahun ini ada program kerja yang bisa dilakukan yang menyesuaikan dengan kondisi pandemi covid-19.
“Intinya dalam pandemi covid-19 seperti ini, kami tetap akan melakukan program kerja yang menyesuaikan dengan kondisi saat ini,” jelasnya.
Lebih jauh Ardika Putra mengatakan, dalam program kerjanya nanti Forsebun memiliki program rutin dan program insidental.
Adapun program-program kerjanya nanti bermuara pada tujuan untuk mengajak masyarakat khususnya generasi muda untuk pulang. Yakni pulang kepada keadiluhungan seni dan budaya Bali.
Penulis : Ngurah Arthadana
Editor : Oka Suryawan
