DENPASAR, balipuspanews.com- Nasib apes dialami Rumiyati Septiari, 28, yang berprofesi sebagai pekerja seks komersial (PSK). Wanita asal Jawa Timur yang mangkal di wilayah Kuta Badung itu habis kencan dengan pelanggannya bukannya mendapatkan bayaran. PSK spesialis wisatawan asing itu justru dilaporkan oleh pelanggannya karena tuduhan mencuri ponsel.
Lantas bagaimana kronologisnya?
Kanit Reskrim Kuta, Iptu I Putu Ika Prabawa seijin Kapolsek Kuta menyebutkan, tersangka Rumiyati bertemu dengan Reece Max Dunbier, 22, bule Australia di hotel Bounty pada 2 Januari 2020, pukul 22.00 Wita.
Korban Dunbier bersama tiga orang temannya bertemu Rumiyati di Bounty Bar. Rumiyati saat itu sedang mangkal dengan tiga orang temannya. Saat itulah Rumiyati bersama temannya diboking oleh korban dan temannya.
Singkat cerita, Rumiyati bersama satu temannya diajak ke kamar korban. Disana juga ada satu teman korban. Sedangkan dua perempuan teman Rumiyati diajak ke kamar lain oleh teman korban. Entah sudah selesai kencan atau tidak, Rumiyati disebut minta uang kepada korban Dunbier tapi tak dikasih.
” Saat itu, tersangka Rumiyati meminta uang. Tetapi tidak diberikan dan disuruhnya pergi. Korban baru tersadar HP miliknya hilang setelah tersangka pergi 15 menit kemudian,” ujar Kanit Reskrim, Senin (6/1/2020).
Selanjutnya korban melaporkan peristiwa tersebut ke polisi. Tak berselang lama Rumiyati berhasil diamankan di tempat tinggalnya di Jalan Mataram Gang Jepun, Kuta, Badung.
” Atas kejadian itu, korban mengalami kerugian Rp25 juta,” pungkasnya.
Rumiyati kepada polisi mengakui mengambil sebuah telepon genggam merek iphone XI Pro max milik Reece Max Dunbier karena tidak membayarnya.
Akibatnya, bukannya wanita ini yang melaporkan kesialan dirinya tidak dibayar. Tetapi ia pun harus meringkuk di sel tahanan Polsek Kuta akibat melakukan tindak pencurian.
Pengakuan Rumiyati lainnya saat habis kencan selain tidak dibayar juga sempat di tampar. ( jr/tim/bpn)
