JEMBRANA, balipuspanews.com- Pencarian terhadap Rama Pratama Putra,17, penumpang kapal motor penumpang (KMP) Darma Ferry 1 yang diduga terpeleset dan nyebur kelaut pada Kamis (29/7/2021) sore di selat Bali kembali dilanjutkan.
Namun dari penyisiran tim Sar gabungan, Sabtu (31/7/2021), pemuda asal Desa Indrajaya, Sukatatu, Tasikmalaya itu belum ditemukan.
Tim Sar gabungan melakukan pencarian mulai pagi hari disekitar lokasi Pratama Putra diperkirakan jatuh kelaut.
Kemudian penyisiran diperluas kearah selatan sesuai informasi saat Pratama Putra terjatuh arus laut bergerak ke selatan. Namum sampai sore pencarian yang dilakukan maaib belum membuahkan hasil.
Pencarian terhadap Pratama Putra juga ditunggui keluarganya. Sejak diketahui ia nyebur kelaut, lima orang keluarganya yang satu rombongan menuju Bali menunggui di Gilimanuk. Mereka menginap di pos Polair Gilimanuk.
Menurut penuturan Ujang Duan Ramadhan, paman yang juga sopir travel yang ditumpangi Pratama Putra, setelah mobil travel parkir di dek bawah kapal semua penumpang turun lalu naik ke dek atas. Ujang tidak memperhatikan lagi penumpangnya.
“Saya tidak memperhatikan lagi karena semua sudah pada dewasa,”ujarnya.
Ujang kemudian ngopi bersama sopir-sooir dan penumpang lainya. Usai ngopi Ujang kembali ke mobil dan kaget mendengar penumpang diatas ribut-ribut kalau ada seorang yang terjun kelaut.
“Setelah ngopi saya masuk mobil belum ada beberapa menit, di atas sudah pada ribut bilang ada penumpang yang loncat dari kapal, nah saya cek penumpang saya, ternyata yang loncat dari kapal itu adalah keponakan saya,”ungkapnya.
Setelah tahu yang terjun kelaut adalah keponakanya Ujang lalu melapor
ke nahkoda. Kapal sempat melakukan pencarian namun Pratama Putra tidak ditemukan.
“Kami ngikutin prosedurnya tim Basarnas proses pencarian nya selama seminggu dan jika tidak ditemukan dinyatakan hilang dan mungkin saya pulang. Sementara saya di pos Polair, tidur di bangku, untuk makan tanggung sendiri. Saya berharap agar segera bisa ditemukan, untuk perusahaan minimal ada perhatian biar tidak lepas tanggung jawab seperti ini,” ungkapnya.
Ujang menambahkan keponakanya itu ikut ke Bali untuk membantu kakeknya berjualan gorengan di Gianyar. Saat nyebur Pratama Putra memakai baju kaos dan celana warna hitam serta jaket merah.
“Sehari- hari dia sopan dan pendiam. Tidak pernah bercerita kalau punya masalah,” jelasnya.
Penulis : Anom
Editor : Oka Suryawan