Jumat, Maret 29, 2024
BerandaNasionalJakartaHari Suci Waisak, Presiden Sampaikan Terima Kasih atas Penerimaan Ramah Masyarakat kepada...

Hari Suci Waisak, Presiden Sampaikan Terima Kasih atas Penerimaan Ramah Masyarakat kepada Para Bhikkhu Thudong

JAKARTA, balipuspanews.com– Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) mengucapkan Selamat Merayakan Hari Raya Tri Suci Waisak 2567 BE (Buddhis Era)/2023 kepada seluruh umat Buddha di seluruh Indonesia. Kepala negara mendoakan agar semua pihak hidup bahagia.

“Kepada saudara-saudaraku Umat Buddha, selamat memperingati Hari Raya Waisak. Semoga semua makhluk hidup berbahagia,” tulis Jokowi melalui akun Instagramnya @jokowi, Minggu (4/6/2023).

Selain ucapan selamat, Presiden Jokowi juga menyinggung perayaan Waisak yang tahun ini dimeriahkan oleh kehadiran 32 bhikkhu dari berbagai negara dengan berjalan kaki ribuan kilometer dari asal negaranya menuju Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah.

Presiden Jokowi mengaku senang karena masyarakat Indonesia memberi penerimaan yang baik kepada para bhikkhu tersebut sepanjang perjalanan sejak menginjakkan kakinya di tanah air.

“Sejumlah biksu dari berbagai negara berjalan kaki menempuh ribuan kilometer menuju Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah,” ujar dia.

“Para biksu ini melakukan ritual Thudong dari Thailand, Malaysia, Singapura, sampai ke Indonesia dan mendapatkan penerimaan yang hangat dan ramah di sepanjang jalan,” tegas Presiden.

Wakil Ketua Panitia Waisak Nasional 2567 B.E./2023 YM. Bhikkhu Dhammavuddho Thera menjelaskan tradisi Thudong yang dilakukan oleh para bhante tersebut untuk belajar bersabar, karena Sang Buddha mengatakan bahwa kesabaran adalah praktik dharma yang paling tinggi.

BACA :  Bersama Brand Lokal, Shopee Gelar Kampanye Big Ramadan Sale

“Di zaman modern sekarang, tradisi Thudong tetap dilestarikan, tetapi karena vihara sudah ada, berbagai fasilitas sudah ada sehingga menjadi satu rangkaian perjalanan misalnya dalam rangka Waisak yang untuk pertama kalinya Bhikkhu Sangha lintas negara berjalan kaki ke Candi Borobudur ini,” ungkap YM. Bhikkhu Dhammavuddho Thera.

Untuk diketahui, perayaan Waisak tahun ini bertambah semarak dengan kehadiran 32 Bhante dari 4 negara antara lain Thailand, Malaysia, Singapura, Indonesia yang melakukan Dhutaṅga/Thudong yakni perjalanan spiritual berjalan kaki menempuh jarak 2.600 kilometer dari Kota Nakhon Si Thammarat, Thailand melewati Malaysia, Singapura, hingga puncaknya pada hari ini, 4 Juni 2023 para bhikkhu tersebut akan mengikuti detik-detik Waisak yang dipusatkan di Candi Borobudur.

YM. Bhikkhu Dhammavuddho Thera menambahkan kehadiran bara bhikkhu
tersebut sekaligus mengampanyekan toleransi yang ada di Indonesia.

“Jadi kita sengaja viralkan biar dunia tahu bahwa Indonesia punya toleransi yang sangat baik. Kita tahu bahwa di Indonesia dengan muslim terbesar di dunia, tetapi negara Indonesia bukan seperti negara muslim di tempat yang lain. Bahwa Indonesia toleransi baik dan bisa memberikan contoh dan teladan bagi negara-negara lain bahwa di Indonesia seperti ini,” ujarnya.

BACA :  KemenPPPA Luncurkan Rencana Aksi Nasional Gender dan Perubahan Iklim

Detik–Detik Waisak

Perayaan Waisak pada tahun ini terasa spesial karena dihadiri lebih dari 5.000 umat Buddha se-Indonesia yang berasal dari majelis–majelis agama Buddha dan lembaga keagamaan Buddha dan berkumpul di Candi Borobudur.

Detik–Detik Waisak dimulai tepat pukul 10.41.19 WIB, Minggu (4/6/2023).

Dalam rilis Bimas Buddha Kementerian Agama RI dan Walubi, menyebutkan tema Perayaan Waisak tahun ini yang diusung adalah “Aktualisasikan Ajaran Buddha Dharma di dalam Kehidupan SehariHari” dengan sub tema “Momentum Waisak Memperkuat Persatuan dan Kesatuan Bangsa serta Perdamaian Dunia.”

Karena pada tepat pukul 10.41.19 Wib ditandai dengan pemukulan gong sebanyak 3 kali dan pemercikan air suci, membacakan paritta
Jayanto, dan diikuti umat Buddha yang hadir di Candi Borobudur dengan mengambil sikap anjali.

Sebelum Detik-detik Waisak dimulai, Walubi dan Panitia Perayaan Waisak Nasional 2023 sudah melakukan sejumlah rangkaian kegiatan yaitu penerimaan dan pengamanan Rombongan Bhante Dhutaṅga/Thudong sepanjang perjalanan di tanah air hingga Candi Borobudur.

Kemudian pada 30 Mei 2023 menggelar bakti sosial pengobatan gratis, Nyingma Monlam Indonesia, selanjutnya pada 1 Juni 2023 melakukan Pradaksina dan Sān Bù Yī Bài upacara tradisi Mahayana, hari berikutnya pada 2 Juni melakukan Pengambilan Api Dharma Mrapen.

BACA :  Komite III DPD RI: 7 Isu di Sektor Pariwisata Tantangan yang Harus Mampu Ditangani

Lalu diikuti hari berikutnya pada 3 Juni 2023 dengan Pengambilan Air Berkah di Umbul Jumprit di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah sekaligus
kegiatan Festival Karawitan SMB dan Pemuda Buddhis, serta Prosesi Kirab Waisak Mendut ke Candi Borobudur.

Setelah Detik-detik Waisak, sore harinya umat Buddha melakukan Upacara Pelepasan Lampion di Lapangan Marga Utama.

Pada pelepasan lampion ini akan dihadiri sejumlah menteri di Kabinet Indonesia Maju antara lain Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno, Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa’adi, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Dirjen Bimas Buddha Kemenag RI Supriyadi, Komandan Lanud Adisutjipto Marsma TNI Dedy Susanto serta para tamu undangan VVIP dan para pimpinan majelis agama.

Penulis: Hardianto
Editor: Oka Suryawan

RELATED ARTICLES

ADS

- Advertisment -
- Advertisment -

Most Popular