Singaraja, balipuspanews.com — Kebakaran beruntun terjadi di beberapa wilayah di Kabupaten Buleleng, pada Minggu (7/10). Data dihimpun, total ada 7 titik lokasi mengalami musibah kebakaran, yang hampir semuanya merupakan lahan-lahan kosong dan kering.
Beruntung, musibah kebekaran beruntun ini tidak sampai menelan korban jiwa. Hanya saja kebakaran hutan di Desa Kayuputih tidak mampu tertanggani, karena sulitnya medan.
Musibah kebakaran beruntun ini terjadi diantaranya, di Desa Tejakula pada pukul 10.00 wita, dimana tempat suci atau sanggah milik Gede Suastika terbakar, penyebabnya masih belum diketahui, penanganan 1 unit mobil damkar pos kubutambahan selama 1,5 jam.
Kemudian, pada pukul 10.30 wita lahan kosong di Desa Sawan dan mampu dipadamkan oleh masyarakat setempat. Lalu pada pukul 10.45 wita lahan kosong di Desa Sembiran milik Komang Suardika, penyebabnya belum diketahui dan enanganan 1 unit mobil Damkar daro mobil pos kubutambahan selama 1 jam.
Setelah itu kebakaran terjadi pukul 11.00 wita, dimana hutan Negara di Desa Kayuputih, Kecamatan Sukasada, juga terbakar. Sayangnya, kebakaran tak tertangani mengingat lokasinya jauh dan sulitnya medan dan juga mobil dan peralatan pemadam tidak mampu menjakau area tersebut. Meski begitu, kebakaran tersebut tetap dalam pengawasan pemerintah Desa Kayuputih.
Kemudian pukul 11.30 wita lagi lahan kosong di Dusun Babakan Desa Panji, penyebabnya karena pembakaran sampah oleh warga, penanganan 2 unit mobil damkar dari pos Singaraja dan Seririt selama 2 jam.
Pada pukul 12.00 wita, kebakaran kembali terjadi di lahan kosong salah satu Perumahan di Desa Sambangan, penyebabnya tidak diketahui, penanganan 3 unit mobil damkar selama 2,5 jam.
Terakhir, pukul 13.30 wita dimana lahan kosong di Desa Bengkala terbakar, penyebabnya masih belum diketahui secara pasti, namun untuk penanganan Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Buleleng mengerahkan 1 unit mobil Damkar dari pos Kubutambahan selama 2 jam lamanya.
Kepala Dinas Damkar Buleleng, Gede Sugiartha Widiada mengatakan, musibah kebakaran beruntun di Buleleng ini memang sebagian besar menimpa lahan kosong yang dipenuhi dengan semak-semak.
Kadis Sugiartha menduga, kebakaran beruntun dipiicu adanya pembakaran sampah yang tertiup angin kencang.
“Sudah dapat kami tangani oleh petugas Damkar, di beberapa titik lokasi terjadi kebakaran, sebagian memang adalah lahan kosong. Kami berharap, kepada masyarakat untuk tidak membakar sampah tanpa adanya pengawasan langsung,” singkat Kadia Sugiartha.
Hingga kini, petugas Dinas Damkar Buleleng baru menerima adanya laporan musibah kebakaran di 7 lokasi berbeda. Meski demikian, upaya penanganan akan terus dilakukan petugas Dinas Damkar Buleleng. Dan kerugian akibat kebakaran ini juga masih belum bisa diperkirakan.
