Singaraja, balipuspanews.com – Pembangunan jembatan darurat di Desa Bungkulan, Kecamatan Sawan dikebut. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng, berusaha menyelesaikan jembatan penghubung sebelum upacara ngaben massal pada bulan Juni nanti.
Jembatan itu pun menjadi akses utama menuju Setra (kuburan) Bungkulan yang ada di wilayah Banjar Dinas Kubu Kelod.
Sejak tiga hari terakhir pengerjaan jembatan iti pun langsung dikebut. BPBD Buleleng memanfaatkan tubuh jembatan yang sudah hanyut pasca diterjang banjir bandang pada Februari lalu.
Sekadar diketahui, jembatan penghubung tersebut merupakan sarana vital yang menghubungkan pusat Desa Bungkulan dengan Banjar Dinas Kubu Kelod.
Jembatan itu terputus, lantaran diterjang banjir bandang pada 12 Februari silam.
BPBD Buleleng membuat jalur sedemikian rupa menuju tubuh jembatan yang hanyut sekitar 15 meter. Pemerintah pun meminta lahan perkebunan milik warga selebar tiga meter, untuk menuju tubuh jembatan itu dan telah diberikan izin.
Selanjutnya BPBD Buleleng menerjunkan sebuah alat berat untuk membuat tanggul sementara. Alat berat juga digunakan untuk mengerjakan jalan sementara di sebelah timur jembatan, tepatnya di wilayah Banjar Dinas Kubu Kelod.
Kepala Pelaksana BPBD Buleleng, Made Subur mengatakan, pembuatan jalur darurat itu dikerjakan sejak tiga hari lalu. Pengerjaan akan memakan waktu beberapa hari kedepan, sebelum benar-benar bisa dilewati.
“Kami sudah buatkan jalan. Sudah pasang karung isi pasir juga di bawahnya. Sekarang belum bisa lewat, tapi beberapa hari ke depan mudah-mudahan sudah bisa dilewati,” kata Subur.
Menurut Subur jembatan itu dikebut lantaran prosesi Desa Pakraman Bungkulan bakal segera menggelar acara ngaben massal pada pertengahan Juni mendatang.
“Karena ini untuk kebutuhan ngaben, jadi darurat sekali. Biar mobil nantinya bisa lewat, dan besok kami mulai padatkan dibantu warga,” tandas Subur.
