Jumat, Desember 8, 2023
BerandaBangliPengobatan Bayi Sesak Asal Bangli Terjamin Program JKN

Pengobatan Bayi Sesak Asal Bangli Terjamin Program JKN

BANGLI, balipuspanews.com– Setelah menjalani persalinan satu bulan sebelumnya, anak ketiga dari Ketut Suprapti Ningsih,33, harus kembali masuk ke rumah sakit karena mengalami sesak nafas yang cukup keras.

Hal tersebut membuat bayinya harus menjalani rawat inap selama enam hari di RSUD Bangli. Beruntung, Ningsih memiliki Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang ia peroleh dari Pemerintah Daerah Kabupaten Bangli. Ia pun bergantung kepada program JKN sedari melahirkan anaknya yang kedua.

“Beruntung saya bisa fokus merawat anak, karena biaya pengobatan sesaknya sudah dijamin penuh oleh JKN, pengobatannya selama enam hari berjalan sangat lancar, tiap hari dokter melakukan pemeriksaan atas kondisi anak saya, jadi saya merasa pelayannya sesuai dengan harapan kami,” ungkap Ningsih.

Ningsih kemudian menceritakan kejadian awal anaknya hingga berujung ke rumah sakit, ia sempat mengajak anaknya untuk berobat ke puskesmas. Namun karena anaknya terus muntah dan sesak, pihak puskesmas kemudian merujuknya ke rumah sakit. Sesampainya di rumah sakit, anaknya langsung ditangani, beberapa saat kemudian ia dimintai KTP untuk keabsahan penjaminan JKN.

“Saya hanya menunjukkan KTP saja sudah dinyatakan bisa dijamin tanpa ada berkas lainnya, sama sekali tidak ribet atau berbelit-belit, kemudahan tersebut membuat kami merasa nyaman untuk berobat,” lanjut Ningsih.

Ibu tiga anak ini kemudian membandingkan saat mereka sekeluarga belum memiliki JKN, saat melahirkan anak pertamanya yang kini telah duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP) ia tidak menggunakan asuransi dan berstatus pasien umum, karena melahirkan melalui operasi membuat ia dikenakan biaya tujuh juta rupiah, jumlah tersebut menurutnya sangat besar dan membuat mereka harus berusaha kemana-mana untuk memenuhi biaya tersebut.

“Suami saya hanya tukang parkir dan saya sendiri ibu rumah tangga, kami pun mencari informasi ke desa kaitan JKN, saat itu kami langsung didaftarkan menjadi tanggungan pemerintah sehingga anak kedua dan ketiga kami dapat dijamin penuh saat melahirkan dan memerlukan pengobatan lainnya,” jelasnya.

BACA :  Terungkap, Mayat Tergeletak di Selokan Pidada Adalah Korban Pembunuhan

Ia dengan keluarga besar suaminya sudah semua didaftarkan ke dalam Program JKN sebab di keluarganya cukup sering mengaskes pengobatan ke rumah sakit, sehingga memiliki JKN menurutnya merupakan suatu kewajiban.

“Di sini ada beberapa orang tua, kakek dan nenek kami, kemudian ada beberapa saudara juga yang melahirkan menggunakan JKN, kami semua sudah merasakan bagaimana manfaat program JKN, selama menjalani pengobatan kami tidak pernah dikenakan biaya sepeserpun,” lanjutnya.

Saat ditemui dirumahnya, Ningsih menceritakan kondisi anaknya setelah pulang dari rumah sakit memang sudah membaik, namun terkadang masih batuk, oleh sebab itu ia diwajibkan oleh dokter untuk melakukan kontrol secara teratur yang dituangkan ke dalam surat kontrol kembali.

“Dokter menyatakan jika anak saya mengalami sesak kembali agar langsung membawanya ke rumah sakit untuk dapat dinebul, anaknya sempat mendapatkan nebul setiap empat jam sekali hingga sesaknya membaik,” lanjutnya.

Ningsih sangat berharap kartu JKN mereka sekeluarga dapat tetap aktif, dan dapat digunakan saat diperlukan seperti yang sempat ia alami sebelumnya, menurutnya bukan hanya ia saja, banyak tetangganya sangat merasakan bagaimana pentingnya memiliki JKN.

“Banyak tetangga yang kondisi ekonominya seperti kami sangat membutuhkan JKN, meskipun tidak semua dari mereka sakit tetapi mereka menganggap dengan adanya program JKN ini maka mereka sudah merasa aman jika suatu saat terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, terima kasih banyak JKN dan Pemkab Bangli,” tutupnya. (adv)

Penulis: Gde Candra
Editor: Oka Suryawan

RELATED ARTICLES

ADS

- Advertisment -
- Advertisment -

Most Popular