Senin, Mei 13, 2024
BerandaNasionalJakartaTransportasi Massal Penyumbang Terbesar Kasus Penyebaran Covid-19

Transportasi Massal Penyumbang Terbesar Kasus Penyebaran Covid-19

JAKARTA, balipuspanews.com – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo mengungkapkan penggunaan transportasi massal menjadi penyumbang terbesar penyebaran COVID-19. Indikasi itu berdasarkan data yang dikumpulkan lembaganya.

Penegasan disampaikan Doni Monardo dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VIII DPR RI, Kamis (3/9/2020).

“Kami kumpulkan data dari pasien yang dirawat Rumah Sakit Darurat Wisma Atlit. Dari 944 pasien yang dirawat ternyata komposisi yang terpapar Covid sebagian besar sekitar 62 persennya adalah yang menggunakan transportasi umum,” sebut Doni.

Terkait penggunaan transportasi massal seperti kereta api, bis, dan tempat-tempat tranportasi massal seperti terminal bisa yang mengumpulkan orang banyak dan kerumunan, BNPB telah meminta lembaga dan instansi seperti Kementerian PAN-RB dan BUMN untuk membatasi karyawannya menggunakan transportasi massal.

Lebih jauh, Doni Monardo mengatakan upaya pencegahan terus disosialisasikan oleh BNPB kepada semua lembaga termasuk kepada pemerintah daerah. Ia mencontoh, BNPB telah menyampaikan permintaan kepada pemda DKI Jakarta untuk mengevaluasi penerapan kembali kebijakan menerapkan kebijakan ganjil genap nomor plat kendaraan bagi pengguna mobil pribadi yang sebelumnya sempat ditiadakan selama masa pandemi Covid-19.

BACA :  Bupati Sanjaya Lepas Kontingen PEDA KTNA XXVII Kabupaten Tabanan

Pasalnya, penerapan kembali ganjil genap di DKI Jakarta telah berimplikasi pada meningkatnya penggunaan transportasi massal kereta api listrik (KRL). Akibat dari penerapan sistem ganjil genap itu terjadi peningkatan jumlah penumpang di kereta rel listrik (KRL) dan bus Transjakarta.

“Didapatkan data bahwa setelah adanya kebijakan ganjil genap untuk DKI Jakarta terdapat peningkatan untuk transportasi kereta api sebesar 3,5 persen, dari rata-rata sekitar 400 ribu penumpang per hari,” ujarnya.

Menurut Doni, peningkatan angka 3,5 persen ini cukup besar sehingga meningkatkan kepadatan di gerbong kereta. Selain itu, kata Doni, pengguna bus Transjakarta meningkat sebesar 6 sampai 12 persen sejak penerapan sistem ganjil genap.

Sementara itu, Anggota Komisi VIII DPR RI Jefri Romdonny mengapresiasi tingkat kesembuhan Covid-19 di Indonesia yang mencapai 72,1 persen sementara rata-rata dunia berada di angka 69,97 persen. Ia menilai keberhasilan tersebut berkat kerja keras BNPB yang terus memberikan bantuan dan meningkatkan kesadaran masyarakat.

“Kasus aktif Covid-19 ini di bawah rata-rata global, kesembuhannya juga di atas rata-rata. Capaian ini tentu harus ditingkatkan hingga kasus ini dapat terselesaikan,” sebut Jefri.

BACA :  Pemkab Bangli Gelar Kontes Anjing Kintamani Dalam Serangkaian HUT Kabupaten Bangli Ke-820

Namun, politisi Partai Gerindra ini memaparkan kesuksesan Indonesia meningkatkan jumlah kesembuhan pasien terpapar virus Covid-19 berbanding terbalik dengan tingkat kasus baru yang semakin meningkat dengan presentase 23,7 persen atau 42.009 kasus, sedangkan rata-rata dunia di angka 26,6 persen.

“Memang angka yang terpapar kita itu jauh lebih baik dari pada dunia, tetapi positif rate kita tiap bulan naik. Bahkan pada Agustus itu meningkat drastis, jadi harus dipikirkan apa yang menjadi penyebabnya jangan sampai terus-menerus naik kasus ini,” imbuhnya.

Penulis/Editor : Hardianto/Oka Suryawan

RELATED ARTICLES

ADS

- Advertisment -
- Advertisment -
TS Poll - Loading poll ...

Most Popular