Selasa, April 30, 2024
BerandaBulelengKepung Pulau Oby, Ratusan Warga Bentangkan Spanduk "Selamatkan Banyuning dari Prostitusi"

Kepung Pulau Oby, Ratusan Warga Bentangkan Spanduk “Selamatkan Banyuning dari Prostitusi”

SINGARAJA, balipuspanews.com — Ratusan warga Kelurahan Banyuning melurug sejumlah penginapan dan cafe yang beroperasi di kawasan Pulau Oby, Kelurahan Banyuning, Kecamatan Buleleng. Pasalnya, stigma Pulau Oby yang selama ini dikenal sebagai lokasi esek-esek nampaknya membuat masyarakat Banyuning geram.

 

 

Mereka menolak keberadaan penginapan dan cafe yang disinyalir menjadi tempat mesum dan meminta pengelola untuk segera menutupnya.

 

 

 

Saat beraksi pada Minggu (24/11) sekitar pukul 09.00 WITA, sejumlah warga sudah menyiapkan sejumlah poster yang berisi penolakan. Diantaranya poster dan spanduk bertuliskan “Tutup Café dan Penginapan. Pun poster bertuliskan “Tolak Duktang tak berSKLD” dan “Selamatkan Banyuning dari Prostitusi”.

 

 

 

Aksi penolakan pertama dilakukan dengan mendatangi di sebuah café yang beroperasi di Jalan Pulau Oby. Disana mayarakat meminta agar pengelola café segera menutup usahanya, karena dinilai meresahkan masyarakat.

 

 

 

Selanjutnya, mereka bergeser ke sejumlah penginapan yang masih berlokasi di sepanjang ruas Jalan Pulau Oby, dengan berjalan kaki. Tuntutannya pun sama. Mereka meminta pengelola penginapan untuk segera mencabut papan nama penginapan dan menutup usaha menyediakan lokasi esek-esek.

BACA :  Tidak Perhatikan Tikungan, Xenia Tabrak Xenia

 

 

 

Namun, saat mendatangi penginapan, massa tidak menemukan pemilik penginapan. Hanya bertemu dengan penjaganya saja.

 

 

 

“Tolong kasi tahu bosnya. Ini kan di wilayah Banyuning. Intinya kami meminta agar (penginapan, Red) ditutup. Karena sudah merupakan pelanggaran. Papan namanya juga dicabut,” ungkap pimpinan aksi, Made Ariyasa kepada penjaga penginapan.

 

 

 

Menariknya, saat melakukan penyisiran, massa juga menemukan sebanyak lima pasangan selingkuh tengah asyik indehoi di dalam penginapan. Ketika digerebek, pasangan selingkuh tersebut langsung diberikan peringatan untuk tak lagi datang ke penginapan di kawasan Pulau Oby.

 

 

 

“Ampura pak, tiyang bukan suami istri. Tiyang salah. Baru pertama kali kesini,” ungkap pria paruh baya kepada massa setelah keluar dari kamar.

 

 

 

Cukup menggelikan, massa mendapati oknum mantan perbekel salah satu desa di Kecamatan Sawan masih aktif, tertangkap basah tengah wik wik di dalam kamar penginapan bersama selingkuhannya. Mereka pun langsung tancap gas setelah diberikan peringatan oleh masyarakat.

BACA :  Disdukcapil Catat Ada 813 Orang Penduduk Non Permanen di Buleleng, Ini Sebarannya

 

 

 

Kepada awak media, Made Aryasa mengatakan jika masyarakat Banyuning Timur sejatinya sudah lama menolak keberadaan penginapan yang berada di seputaran Pulau Oby. Pihaknya sudah sempat bersurat kepada pihak kelurahan. Namun hingga kini tidak ditindaklanjuti. Hingga akhinya masyarakat yang sudah gerah mengambil sikap untuk langsung turun sendiri melakukan penolakan.

 

 

“Kami tidak ingin wilayah Banyuning Timur ini dijadikan tempat prostitusi. Sudah sering muncul di media massa beberapa kali, ada penggerebekan pasangan selingkuh di Pulau Oby. Pernah juga ada yang ditemukan meninggal di lokasi penginapan. ini sangat kami sayangkan,” terangnya.

 

 

Jika masih membandel, Ariyasa tak akan segab-segan turun lagi dengan melibatkan massa yang lebih banyak.

 

 

“Kami akan terus lakukan penertiban. Apalagi masyarakat seluruhnya menolak keberadaan penginapan,” pungkasnya.

 

 

 

 

Terpisah, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Kabupaten Buleleng, Made Subur menyayangkan terkait tertangkap basahnya oknum perbekel yang masih aktif di penginapan bersama selingkuhannya.

BACA :  ITB Stikom Bali Tawari Pemain U23, Komang Teguh Kuliah Gratis S2

 

 

 

 

“Terus terang kami belum dapat laporan. Tapi sangat disayangkan kalau begitu. Kami akan segera selidiki,” singkatnya.

RELATED ARTICLES

ADS

- Advertisment -
- Advertisment -
TS Poll - Loading poll ...

Most Popular