KARANGASEM, balipuspanews.com – Keluhan keluarga pasien terkait pelayanan di RSUD Karangasem menggegerkan jagat dunia maya. Padahal, Pemkab Karangasem tengah gencar melakukan berbagai upaya perbaikan terhadap mutu pelayanan di rumah sakit milik daerah tersebut.
Keluhan itu mencuat setelah sebuah video berdurasi sekitar 36 detik diunggah akun Facebook Jsg Gresstreck pada Selasa malam. Dalam video tersebut, keluarga pasien mengeluhkan lambannya penanganan medis yang diterima seorang pasien rujukan dari Puskesmas Selat.
Dalam rekaman itu disebutkan, pasien telah dibawa ke RSUD Karangasem sejak pukul 02.00 WITA setelah mengalami jatuh dan kepala terbentur. Namun hingga sore hari, pasien disebut belum mendapatkan kepastian penanganan maupun rujukan ke rumah sakit lain.
“Rumah sakit besar, tapi perawatan nggak ada, pelayanan dokter juga nggak ada. Omongannya mau dirujuk, tapi sampai sekarang tidak dirujuk,” ujar keluarga pasien dalam video tersebut.
Menanggapi viralnya keluhan tersebut, pihak RSUD Karangasem melalui bagian humas mengeluarkan rilis resmi terkait penjelasan kronologi penanganan pasien atas nama I Putu A.
Dalam rilis dijelaskan, pasien datang ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Karangasem pada Selasa dini hari sekitar pukul 03.20 WITA sebagai rujukan dari Puskesmas Selat. Pasien mengalami kecelakaan lalu lintas tunggal setelah menabrak pohon tumbang, dengan kondisi penurunan kesadaran, mual muntah disertai darah, serta luka di bagian belakang kepala.
Pasien kemudian diterima di ruang perawatan sekitar pukul 07.10 WITA dan dilakukan pemeriksaan lanjutan oleh dokter jaga serta dokter bedah. Tim medis melakukan observasi ketat, pemeriksaan laboratorium, serta USG FAST untuk memastikan ada atau tidaknya perdarahan internal.
Setelah dilakukan evaluasi lanjutan dan konsultasi dengan dokter penanggung jawab pelayanan, RSUD Karangasem memutuskan pasien perlu dirujuk ke RSUD Klungkung untuk mendapatkan penanganan bedah saraf. Dalam prosesnya, pihak RSUD menunggu persetujuan dari rumah sakit tujuan.
RSUD Karangasem menyebutkan, petugas medis telah memberikan penjelasan terkait prosedur rujukan serta risiko apabila pasien dirujuk tanpa pendampingan tenaga kesehatan dan ambulans. Meski demikian, keluarga pasien tetap bersikeras untuk membawa pasien secara mandiri menggunakan kendaraan pribadi dan menolak menunggu proses rujukan resmi.
Akhirnya, sesuai prosedur rumah sakit, pihak keluarga diminta menandatangani surat penolakan rujukan. Pasien kemudian meninggalkan RSUD Karangasem pada Selasa malam sekitar pukul 20.45 WITA untuk menuju RSUD Klungkung secara mandiri.
“Pihak RSUD Karangasem menegaskan tetap berkomitmen meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dan menjadikan kejadian ini sebagai bahan evaluasi guna memperbaiki sistem pelayanan ke depan,” kata Humas RSUD Karangasem, Sang Ayu Darmayanti, Kamis (18/12/2025).
Penulis: Gede Suartawan
Editor : Oka Suryawan



