BULELENG, balipuspanews.com – Jika biasanya selama ini masyakarat berkunjung ke Ruang Terbuka Hijau (RTH) Bung Karno hanya menyaksikan kesenian Bali.
Namun berbeda yang terjadi di Sabtu (23/7/2022) malam, ditengah-tengah memukaunya berbagai macam pertunjukkan seni dan budaya yang ditampilkan pada di Pekan Apresisasi Seni (PAS) terdapat satu pertunjukkan menarik untuk disaksikan yakni seni melukis dari kolaborasi dua seniman Buleleng dan Yogyakarta.
Salah satu seniman itu adalah bernama Vinsensia Tunjung Sari,26, asal Yogyakarta dan sekarang berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Dinas Kebudayaan Kabupaten Buleleng.
Perempuan yang saat ini telah berdomisili di Desa Sambangan sejak setahun lalu itu ditunjuk untuk menampilkan seni melukis bersama pelukis dari Sanggar Santhi Budaya.
“Kebetulan hari ini Tumpek Krulut, kami bikin temanya tentang cinta kasih. Dalam hal ini cinta kasih terhadap seni itu sendiri. Kami melukis tari Teruna Jaya dan Tari Palawakya,” terang Vinsensia sambil melanjutkan karyanya.
Baginya Tari Teruna Jaya menggambarkan sosok pemuda yang lugas dan jujur persis seperti karakter orang-orang Buleleng dan ia mengakui orang Buleleng dengan karakter itu lebih ekspresif dalam megungkapkan cinta.
Dengan pemaknaannya itu, dirinya melukiskan karakter wajah orang Buleleng dalam lukisan Tari Teruna Jaya.
Penonton yang berada disekitar panggung pun langsung melihat proses dan hasil lukisannya yang begitu nyata. Ia pun mengakui jika ketajaman teknik lukisannya menurun dari ayah kadungnya yang memang seorang pelukis cukup terkenal di Jogyakarta.
“Saya sering melihat ayah melukis, meskipun belum pernah berkolaborasi. Dulu saya lebih ke seni rupa membatik di Institut Seni Indonesia Yogyakarta,” ujarnya dengan penuh konsentrasi menuangkan warna diatas kanvas.
Disinggung terkait seni dan budaya yang ada di Buleleng, seniman yang baru menikah ini mengaku senang mendapat kesempatan melihat berbagai pertunjukkan yang ditampilkan di RTH Bung Karno, terlebih ia mengagumi seniman Buleleng, baik yang muda maupun yang sudah sepuh.
Ia kagum melihat orang Buleleng yang multitalenta, dimana setiap orangnya tidak hanya menguasai satu jenis kesenian saja. Ia melihat ada yang terjun di seni rupa tapi juga bisa “megambel” dan menari, hal itu membuatnya kagum mengapa bisa seperti itu.
“Mereka itu (orang Buleleng) memang memiliki karakter yang berciri khas sekali gak bisa hilang begitu saja. Semangatnya itu, spontan dan blak-blakan seperti gong kebyar sangat beda dengan Bali Selatan. Ini sangat unik banget,” ujarnya sambil sedikit tersenyum.
Terakhir, Vinsensia merencanakan hasil kolaborasi lukisannya itu akan dipanjang nantinya di Kantor Bupati Buleleng atau di Rumah Jabatan Bupati Buleleng.
Penulis : Nyoman Darma
Editor : Oka Suryawan
