Minggu, April 28, 2024
BerandaLifestyleKesehatanPil KB Bagi Ibu Menyusui, Dukung ASI Eksklusif Guna Mencegah Stunting

Pil KB Bagi Ibu Menyusui, Dukung ASI Eksklusif Guna Mencegah Stunting

NGANJUK, balipuspanews.com – Stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang, yang ditandai dengan panjang atau tinggi badannya berada dibawah standar yang ditetapkan oleh Menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang kesehatan (Perpres 72 Tahun 2021). WHO mendefinisikan stunting sebagai kegagalan pertumbuhan dan perkembangan yang dialami anak-anak akibat kurangnya asupan gizi dalam waktu lama, penyakit infeksi berulang, dan stimulasi psikososial yang tidak memadai terutama pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan.

Kepala BKKBN Dr. (H.C) dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K) mengatakan secara langsung stunting dipengaruhi oleh kurangnya asupan gizi masa lalu serta penyakit terutama penyakit infeksi, dimana penyebab langsung saling mempengaruhi satu sama lain. Sedangkan penyebab tidak langsung yaitu kerawanan pangan keluarga, pola asuh tidak baik serta lingkungan tidak sehat dan keterbatasan terhadap layanan kesehatan.

“Akar masalah dari stunting adalah pendidikan, kemiskinan, disparitas, sosial budaya, kebijakan pemerintah, politik dan hal lainnya. Stunting mengakibatkan tingginya angka kesakitan dan kecacatan untuk jangka pendek, sedangkan jangka panjang dapat menimbulkan stunting pada orang dewasa, gangguan kesehatan reproduksi, kemampuan terbatas dan timbulnya penyakit tidak menular,” kata Hasto pada acara Peluncuran Pil KB Bagi Ibu Menyusui Dalam Mendukung ASI Eksklusif Guna Mencegah Stunting di Pendopo Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, Rabu (19/1).

BACA :  Libatkan LPK se-Buleleng, Imigrasi Singaraja Sosialiasi Perlindungan PMI

Dijelaskannya, pencegahan stunting dapat dilakukan yaitu dengan
1.Menjaga nutrisi dan gizi ibu hamil agar tercukupi,
2.Memberikan ASI eksklusif pada bayi sampai umur 6 bulan,
3.Menjaga kebersihan lingkungan,
4.Melakukan pola asuh anak yang baik,
5.Memberikan imunisasi lengkap untuk anak,
6.Memberikan asupan bergizi dan MPASI,
7.Menyediakan air bersih dan fasilitas sanitasi.

Menurut Hasto, bayi yang tidak diberikan ASI eksklusif memiliki resiko stunting dibandingkan dengan anak yang diberi ASI Eksklusif.

“Jika anak mengalami kekurangan asupan makanan antara lain tidak diberikannya ASI eksklusif pada masa bayi hingga usia 6 bulan pertama maka akan kekurangan zat gizi yang diperlukan untuk pertumbuhannya. Selain itu, anak akan mengalami penurunan kekebalan tubuh sehingga mudah terkena penyakit infeksi,” ungkapnya.

Hasto menekankan menyusui secara eksklusif bisa menjadi kontrasepsi alami untuk mencegah kehamilan terutama selama enam bulan pertama setelah melahirkan. Namun demikian, untuk meredam kekhawatiran, tidak ada salahnya untuk tetap menggunakan alat dan obat kontrasepsi demi meminimalisir kehamilan kembali setelah melahirkan.

“Berbagai macam alat dan obat kontrasepsi memang bisa menjadi pilihan, namun disarankan untuk memilih alat dan obat kontrasepsi untuk ibu menyusui yang aman,” ujar Hasto.

BACA :  Respon Satpol-PP Buleleng Soal Tiang dan Kabel Fiber Yang Disinyalir Dipasang Tanpa Izin

“Ada beberapa pilihan jenis kontrasepsi yang aman untuk ibu menyusui yaitu; Pil KB Progestin, Suntik KB Progestin, Susuk KB/Implan, IUD dan Kondom,” tambahnya.

Lebih lanjut Hasto mengungkapkan Pil KB Progestin atau Pil KB untuk ibu menyusui bisa menjadi salah satu obat kontrasepsi untuk ibu menyusui yang aman untuk dikonsumsi sebab pil KB ini hanya mengandung hormon progesterone yang merupakan salah satu hormon yang bermanfaat dalam membantu produksi ASI.

Sementara itu, Plt Bupati Nganjuk Marhaen Djumadi mengapresiasi Peluncuran Pil KB Bagi Ibu Menyusui Dalam Mendukung ASI Eksklusif Guna Mencegah Stunting. “Dengan adanya Peluncuran Pil KB Bagi Ibu Menyusui Dalam Mendukung ASI Eksklusif Guna Mencegah Stunting ini kita berharap betul bisa mengedukasi kepada Ibu-ibu akan pentingnya ASI Eksklusif untuk mencegah stunting,” ungkapnya.

Disampaikan Marhaen Djumadi, untuk mencegah terjadinya stunting di Kabupaten Nganjuk dilakukan berbagai inovasi dengan menggerakan masyarakat secara bersama-sama.

Penulis/editor: Ivan Iskandaria.

RELATED ARTICLES

ADS

- Advertisment -
- Advertisment -
TS Poll - Loading poll ...

Most Popular