Senin, Mei 13, 2024
BerandaBulelengRusak, Empat Sarkofagus di Museum Buleleng Dikonservasi

Rusak, Empat Sarkofagus di Museum Buleleng Dikonservasi

BULELENG, balipuspanews.com – Empat Sarkofagus yang ada di museum Buleleng dikonservasi oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Bali, Rabu (27/4/2022) sekitar pukul 10.00 WITA. Konservasi dilakukan karena adanya sejumlah kerusakan dimasing-masing Sarkofagus tersebut.

Pamong Budaya Ahli Muda di BPCB Provinsi Bali, I Gusti Ngurah Adnyana menjelaskan bahwa kegiatan konservasi ini adalah kegiatan pemeliharaan cagar budaya, berupa pencegahan dan penangan terhadap kerusakan dan pelapukan.

Dari empat sarkofagus yang ada, dua diantaranya dalam kondisi rusak parah menjadi beberapa kepingan, serta mulai mengalami pelapukan.

Terjadinya kerusakan diperkirakan olehnya pada saat proses penggalian atau saat sarkofagus itu ditemukan oleh warga. Maka dengan adanya itu, kini tim pun harus melakukan perbaikan dengan cara rekonstruksi atau mencocokan patahan yang ada untuk kemudian disatukan kembali menggunakan campuran bubuk batu padas dan lem.

Nantinya setelah dapat dipersatukan maka tahap selanjutnya yakni melakukan tahapan kamuflase atau menyelaraskan warna sambungan.

“Kondisi dari cagar budaya yang berupa sarkofagus ini sudah mengalami kerusakan yang parah dan pelapukan sedikit makanya kami perlu penanganan konservasi. Namun lagi dua masih memiliki bentuk yang utuh sehingga hanya perlu dilakukan pembersihan, dengan mekanisme kering dan basah,” paparnya.

BACA :  Pecalang dan Warga Amankan Anak Punk Curi Deodorant di Alfamart

Konservasi tersebut rencananya dilakukan oleh tim BPCB Bali selama delapan hari mendatang atau tepat hingga Kamis (5/5/2022). Namun sambil melakukan konservasi pihaknya menyarankan agar Dinas Kebudayaan Kabupaten Buleleng untuk segera melakukan perbaikan balai penyimpanan sarkofagus.

Sebab untuk kondisi penyimpanan sudah mengalami seperti atap mulai bocor dan lembab. Dengan kondisi itu, pihaknya mengkhawatirkan akan dapat menyebabkan sarkofagus dipenuhi lumut.

“Baiknya sarkofagus ini disimpan di tempat yang kering dan mendapatkan sinar matahari. Ini untuk menghindari sarkofagus ditumbuhi lumut,” sarannya.

Disisi lain, Kepala Bidang Sejarah dan Cagar Budaya Disbud Kabupaten Buleleng, Gede Angga Prasaja menyampaikan bahwa konservasi sarkofagus yang ada di Museum Buleleng memang baru pertama kali dilakukan, pasca sarkofagus itu ditemukan pada 2002, 2004 dan 2009 lalu.

Seperti diketahui empat sarkofagus yang ada di Museum Buleleng ini memiliki ukuran kecil dengan panjang 115 sentimeter sebanyak tiga buah, ada ukuran sedang dengan panjang 160 sentimeter satu buah.

Dimana masing-masing Sarkofagus tersebut diantaranya ada ditemukan di Desa Selat, Kecamatan Sukasada sebanyak dua buah, pada tahun 2002 lalu. Satu buah ditemukan di Desa Gobleg, Kecamatan Banjar pada tahun 2004, serta satu lagi ditemukan di Desa Alasangker, Kecamatan Buleleng pada tahun 2009.

BACA :  Pendaftaran Calon Perseorangan Cabup dan Cawabup Klungkung Masih Sepi Peminat

Bahkan kata Angga hingga kini masih banyak sarkofagus yang ditemukan di beberapa desa, dan masih disimpan di lokasi penemuan. Sehingga dengan adanya konservasi tersebut pihaknya pun akan segera mendata sarkofagus-sarkofagus itu, untuk selanjutnya diajukan ke BPCB Bali agar dikonservasi.

Sedangkan, disinggung soal perbaikan tempat penyimpanan Sarkofagus yang ada di Museum Buleleng, pihaknya dalam waktu dekat ini akan mencoba menganggarkan agar situs sejarah tersebut tetap terjaga dan tetap dalam kondisi baik.

“Kami akan segera data dulu berapa jumlahnya Sarkofagus yang ditemukan di beberapa desa. tapi sejauh ini sarkofagus itu masih disimpan di lokasi penemuan. Kalau desa mengizinkan kami untuk membawanya ke museum akan kami bawa.

Lebih tepatnya sih di taruh di desa masing-masing, jadi generasi muda yang ada di desa itu mengenal bahwa ada benda bersejarah yang harus dilestarikan,” tutupnya.

Penulis : Nyoman Darma 

Editor : Oka Suryawan

RELATED ARTICLES

ADS

- Advertisment -
- Advertisment -
TS Poll - Loading poll ...

Most Popular