KERAMBITAN, balipuspanews.com – Dimusim penghujan seperti belakangan ini, potensi terjadinya peningkatan volume sampah terutama diwilayah pesisir yang terhubung dengan beberapa aliran sungai diprediksi bakalan terjadi peningkatan.
Seperti fenomena yang terjadi di Goa ular sakral areal pesisir Tanah Lot dan juga disejumlah wilayah pesisir pantain Tabanan dimana beberapa waktu lalu sempat viral dimedia sosial terkait persoalan berjubelnya sampah dilokasi tersebut akibat kiriman samapah dari aliran sungai.
Padahal berkaitan dengan persoalan sampah, Kabupaten Tabanan sendiri sudah memiliki TPA mandiri yang terletak di Desa Mandung, Kecamatan Kerambitan, Tabanan yang diperkirakan mampu menampung volume sampah hingga 250 sampai 300 meter kubik sampah untuk setiap harinya.
Kepala Dinas Lingk Hidup (DLH) Kabupaten Tabanan, AA.Raka Icwara menyebutkan, di Kabupaten Tabanan sendiri memiliki sistem pengolahan sampah yang disebut dengan
“Controlled landfill” dimana sampah dikelola dengan cara menimbun.
“Penanganan sampah tetap menjadi prioritas kami tentunya untuk menjadi wilayah bersih dan sehat,” kata AA.Raka Icwara.
Menurutnya, terkait masalah penangan sampah selain peran dari pemerintah juga diperluka kesadaran dan dukungan dari masyarakat.
“Apalagi sekarang Bapak Gubernur mengeluarkan perturan perang terhadap sampah plastik tentunya senergitas pelaksanaan penangan sampah kedepan bisa menjadi lebih baik,” tandasnya.(dewa/bpn/tim)