Senin, Mei 13, 2024
BerandaNasionalJakartaWaspada Spionase Temuan Drone Bawah Laut di Perairan Selayar

Waspada Spionase Temuan Drone Bawah Laut di Perairan Selayar

JAKARTA, balipuspanews.com – Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti meminta pemerintah mengusut pemilik drone laut yang ditemukan nelayan di perairan Selayar, Sulawesi Selatan.

Pemerintah juga diingatkan untuk mewaspadai aktivitas mata-mata atau spionase dari negara lain.

“Ditemukannya kapal nirawak atau drone di laut Kabupaten Selayar tidak bisa disepelekan. Ada potensi spionase dari drone yang belum teridentifikasi milik siapa itu. Indonesia harus waspada,” ujar LaNyalla, Senin (4/1/2021).

Drone bawah laut itu ditemukan nelayan pada 26 Desember 2020 saat sedang mencari ikan. Nelayan tersebut kemudian melaporkannya kepada Babinsa dan drone tersebut akhirnya dibawa ke Koramil. Drone itu kemudian dibawa oleh pihak TNI AL untuk dilakukan penelitian.

Dari hasil penelitian TNI AL, diketahui drone di Selayar tersebut merupakan Sea Glider yang terbuat dari aluminium dengan dua sayap dan propeller serta antena belakang. Drone bawah laut itu juga memiliki instrumen kamera. Dua sayap Sea Glider masing-masing berukuran 50 cm dengan panjang bodi 225 cm dan panjang propeller 18 cm, serta panjang antena 93 cm.

BACA :  Pemkab Buleleng Segera Perbaiki Jembatan dan Jalan Rusak di Desa Pegadungan

LaNyalla menggarisbawahi mengenai tidak terdeteksinya kepemilikan drone yang ditemukan nelayan di Selayar.

Oleh karena itu, ia meminta pemerintah segera melakukan penyelidikan, apalagi drone ditemukan di jalur perairan tersibuk di Indonesia. Diketahui juga ada dua drone pengintai lainnya yang ditemukan di dekat Selat Sunda dn wilayah Lombok.

“Pada drone yang ditemukan di Selayar tidak ditemukan ciri-ciri perusahaan negara pembuatnya. Hal ini yang harus terus ditelusuri dan pemerintah harus mengusut sampai diketahui siapa pemiliknya,” kata LaNyalla.

“Kalau ini merupakan aktivitas pengintaian, Indonesia harus segera mengambil langkah,” sambungnya.

Menurut TNI AL, Sea Glider banyak digunakan untuk keperluan survei atau pencarian data oseanografi di laut yang bisa diakses dari jarak jauh. Alat ini juga bisa digunakan untuk industri maupun keperluan pertahanan.

Untuk industri, Sea Glider bisa digunakan mulai dari keperluan pengeboran hingga mencari ikan. Sementara itu di bidang pertahanan, seaglider dapat digunakan untuk mendapatkan data-data militer, bahkan sebagai pembuka jalan kapal selam agar mampu berjalan tanpa ketahuan.

BACA :  Ustad Abdul Mutolib Akui Toleransi Antar Umat di Klungkung Terjalin Dengan Baik Sejak Dulu

“Karena jika drone ini ternyata milik negara lain, Indonesia patut curiga adanya kegiatan mata-mata yang dilakukan. Menteri Luar Negeri Bu Retno Marsudi bisa mengirimkan nota diplomatik keberatan Indonesia kepada negara pemilik seaglider,” ungkap senator asal Jawa Timur itu.

LaNyalla juga menyebut penemuan drone di bawah laut menjadi pekerjaan rumah (PR) untuk Kementerian Pertahanan (Kemenhan). Ia meminta Menhan Prabowo Subianto untuk menjadikan temuan ini sebagai bentuk evaluasi terhadap sistem pertahanan Indonesia, khususnya di laut.

“Kemenhan harus segera memperbaiki dan meningkatkan sistem keamanan teritori, baik itu di darat, laut, dan udara agar tidak ada lagi drone tak dikenal masuk di wilayah Indonesia,” tegas LaNyalla.

Menurut Letkol Laut Dr. Gentio Harsono, Staf Pengajar Universitas Pertahanan, Sea Glider berbeda dengan drone yang dikenal selama ini. Bentuknya mirip roket, dilengkapi sirip di kanan kirinya, pada bagian ujungnya terdapat sensor perekam data elektronik, sementara bagian ekornya terdapat antena berfungsi transmisi data ke satelit yang bekerja saat muncul ke permukaan.

BACA :  Cross Check Pelayanan Kesehatan, Komisi IX DPR RI Kunjungi RS Mangusada Badung

Pergerakan glider adalah arah vertikal menggunakan sistem hidrolik umumnya pompa minyak yang dapat mengatur ruang udara sehingga mampu mengapung dan tenggelam. Baterai yang ada digunakan sebagai sumber energi saat glider mengirim data ke satelit.

Ini berbeda dengan drone yang pergerakannya oleh baterai yang dibawanya. Saat posisi mengapung, glider memancarkan data ke satelit penerima seperti posisi, parameter insitu seperti arah dan kecepatan arus, temperatur, kadar garam, tekanan, kandungan oksigen, visibilitas pada level kedalaman tertentu.

Penulis : Hardianto

Editor : Oka Suryawan

RELATED ARTICLES

ADS

- Advertisment -
- Advertisment -
TS Poll - Loading poll ...

Most Popular