Belanja Negara Capai Rp  2.747,5 Triliun, Anggaran Kesehatan Rp 169,7 Triliun

Presiden Joko Widodo saat menyampaikan keterangan pemerintah atas Rancangan Undang-Undang tentang APBN 2021 beserta nota keuangannya di Ruang Rapat Paripurna, Gedung Nusantara MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Jumat (14/8/2020).
Presiden Joko Widodo saat menyampaikan keterangan pemerintah atas Rancangan Undang-Undang tentang APBN 2021 beserta nota keuangannya di Ruang Rapat Paripurna, Gedung Nusantara MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Jumat (14/8/2020).

JAKARTA, balipuspanews.com – Belanja negara dalam RAPBN tahun 2021 mencapai Rp 2.747,5 triliun yang akan dialokasikan untuk sejumlah sektor. Dari jumlah itu sektor kesehatan yang besarnya mencapai Rp 169,7 triliun atau 6,2 persen dari jumlah keseluruhan APBN.

Sedangkan untuk pembangunan pariwisata tahun 2021 dianggarkan Rp 14,4 triliun yang diarahkan untuk mendorong pemulihan ekonomi di sektor pariwisata.

Hal itu disampaikan Presiden Joko Widodo saat menyampaikan keterangan pemerintah atas Rancangan Undang-Undang tentang APBN 2021 beserta nota keuangannya di Ruang Rapat Paripurna, Gedung Nusantara MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Jumat (14/8/2020).

“Anggaran kesehatan direncanakan sebesar Rp 169,7 triliun atau setara 6,2 persen APBN dan diarahkan terutama untuk peningkatan dan pemerataan dari sisi supply serta dukungan untuk pengadaan vaksin, meningkatkan nutrisi ibu hamil dan menyusui dan balita, penanganan penyakit menular, serta akselerasi penurunan stunting,” kata Presiden.

Baca Juga :  ITDP dan UK PACT Rampungkan Hasil Studi Elektrifikasi Bus Kota di Jakarta

Alokasi anggaran kesehatan tersebut juga digunakan untuk perbaikan efektivitas dan keberlanjutan program jaminan kesehatan nasional, hingga penguatan pencegahan, deteksi dan respons penyakit, serta sistem ketahanan terintegrasi.

Sementara itu, pemerintah mengalokasikan anggaran pendidikan pada tahun 2021 mendatang sebesar Rp549,5 triliun. Anggaran tersebut akan difokuskan untuk meningkatkan kualitas SDM, kemampuan adaptasi teknologi, hingga peningkatan produktivitas melalui pengetahuan ekonomi di era industri 4.0.

“Pemerintah akan melakukan reformasi pendidikan melalui transformasi kepemimpinan kepala sekolah, transformasi pendidikan dan pelatihan guru mengajar sesuai tingkat kemampuan siswa, standar penilaian global, serta kemitraan daerah dan masyarakat sipil,” ungkapnya.

Selain itu, anggaran sebesar 20 persen dari APBN tersebut juga akan digunakan untuk kebijakan di sektor pendidikan lainnya seperti penguatan program vokasi dan kartu prakerja, penguatan penyelenggaraan PAUD, peningkatan efektivitas penyaluran sejumlah bantuan pendidikan, percepatan peningkatan kualitas sarana dan prasarana pendidikan terutama untuk daerah tertinggal, terdepan, dan terluar, serta penajaman KIP kuliah dan pendanaan pendidikan tinggi.

Baca Juga :  Soal Proposal Perdamaian Ukraina, Presiden Jokowi: Itu dari Pak Prabowo Sendiri

Untuk anggaran pembangunan ariwisata sebesar Rp 14,4 triliun, difokuskan pada pemulihan pariwisata, dengan pengembangan destinasi pada 5 fokus kawasan, yaitu Danau Toba, Borobudur, Mandalika, Labuan Bajo, dan Likupang. Juga pengembangan aspek 3A: atraksi, aksesibilitas, dan amenitas serta peningkatan pada 2P: promosi dan partisipasi pelaku usaha swasta.

Pembangunan pariwisata juga dilakukan dengan pendekatan storynomics tourism yang mengedepankan narasi, konten kreatif, living culture, dan kekuatan budaya. Serta pemanfaatan skema KPBU dalam membangun pusat-pusat hiburan, seperti theme park yang akan menyerap banyak wisatawan.

Penulis/Editor : Hardianto/Oka Suryawan