Senin, Mei 13, 2024
BerandaBadung(INTROSPEKSI COVID -19), Gubernur Koster: Hentikan Kesombongan dan Egois

(INTROSPEKSI COVID -19), Gubernur Koster: Hentikan Kesombongan dan Egois

BADUNG, balipuspanews.com – Pulau Bali terkenal akan adat, alam, seni dan budayanya hingga Bali sebagai pariwisata Dunia. Namun saat situasi seperti ini Bali diprediksi sebagai daerah yang rawan penyebaran Covid-19. Gubernur Bali Wayan Koster mengajak masyarskat untuk introspeksi diri saat wabah ini menyerang dunia, indonesia, bahkan Bali.

“Saya yakin saat ini alam sedang menguji kita terutama di Bali untuk berhenti sombong, berhenti angkuh dan egois. Kita perlu introspeksi, selama ini mengeksploitasi pariwisata besar-besaran dan saat kondisi seperti sekarang, di mana orang-orang yang mengambil keuntungan selama berpuluh tahun?. Untuk itu saya berkomitmen untuk mengerem cara-cara yang mengeksploitasi alam Bali lewat visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali, dan desa adat harus menjadi pilar utamanya,” tegas Gubernur Koster.

Sebagai bentuk kepedulian terhadap garda terdepan penanganan Covid 19 yang berbasis adat, Gubernur Bali Wayan Koster secara simbolis menyerahkan bantuan bahan pokok sebagai bagian dari percepatan penanganan Covid-19 kepada para pemuka agama dan penglingsir Desa Adat Kedonganan, yang berlangsung di Gedung Serbaguna Desa Adat Kedonganan, Kabupaten Badung, pada Sabtu (9/5) siang.

BACA :  Ops Sikat Agung, Polres Badung Bekuk 13 Tersangka

“Kami terus berinovasi dalam upaya penanganan Covid-19 karena kondisi seperti ini belum ada yang pernah mengalami, tidak ada sekolahnya untuk belajar (menangani Covid-19, red). Negara-negara lain pun belum pernah ada yang mengalami pandemi seperti ini, semuanya baru belajar untuk menangani ini hari per hari,” jelasnya.

Pihaknya mengatakan, Pemprov Bali-MDA-PHDI tentang pembentukan Satgas Gotong Royong ini di seluruh Bali sudah dilaksanakan dengan baik di total 1.493 desa adat. Semuanya melaksanakan tugasnya dengan sangat baik, sangat tertib dan disiplin.

Satgas Gotong Royong di desa-desa adat ini telah menunjukkan hasil nyata untuk pencegahan penularan Covid-19 di wilayah desa adatnya masing-masing. Belum ada provinsi lain yang punya kelembagaan yang dikelola dengan baik seperti di Bali.

Inilah momentum bersama, kebetulan pula ia membentuk Perda nomor 4 tahun 2019 tentang penguatan Desa Adat di Bali, dengan kewenangan yang kuat. Sehingga saat ini payung hukum dan keberadaan desa adat di Bali sangat baik.

“Kita juga sedang menyiapkan konsep menghadapi maslaah-masalah seperti Covid-19 ini bilamana terjadi lagi di masa yang akan datang. Namanya mitigasi bencana untuk menangani masalah yang tiba-tiba seperti saat ini,”pungkasnya.

BACA :  Ditandai Pemukulan Perkusi, Wabup Suiasa Buka Lomba MTQ Ke-XXX Kabupaten Badung

Sementara Bendesa Adat Desa Kedonganan, Wayan Mertha mengatakan mengapreaiasi langkah Gubernur Bali yang memberikan kepedulian terhadap para penglingsir, yang berjasa besar sebagai prajuru desa yang mengembangkan desa Kedonganan.

Mertha menyebut, kegiatan nelayan dan pasar desa di Kedonganan saat ini sangat ketat dalam menjalankan protokol kesehatan. Sangat dibatasi.

“Saya mewakili krama desa adat Kedonganan mengucapkan terima kasih yang besar-besarnya, saya merasa terharu dan terhormat atas kesediaan Bapak Gubernur dan Ibu datang dan menyerahkan bantuan kepada para penglingsir kami,” ungkapnya.

Bantuan ini terdiri dari sembako, beras, minyak, gula hingga sayur-sayuran yang dianggarkan dari LPD Desa Adat Kedonganan dan merupakan bantuan tahap kedua setelah sebelumnya tahap pertama dilaksanakan Bulan Maret lalu. Bantuan tahap ketiga akan dilaksanakan bulan Juni mendatang.

“Selain CSR LPD, kami juga masih memiliki dana desa adat dari provinsi yang sesuai instruksi Bapak Gubernur diperuntukkan untuk penanganan pencegahan Covid-19 serta bantuan sosial,”imbuhnya.

Hal senada juga disampaikan Ketua LPD Desa Kedonganan Ketut Madra bersyukur sekali atas kehadiran Bapak Gubernur di Desa Kedonganan di tengah wabah Covid-19 yang melanda seluruh dunia seperti saat ini.

BACA :  Komunitas Pemancing Gulingan Gelar Lomba Mancing Air Deras

Saat ini, kata Madra, sesuai imbauan pemerintah terkait pandemi Covid-19 pihaknya menghentikan kegiatan di Desa Kedonganan terutama di bidang pariwisata, termasuk pula kafe-kafe seafood di pinggir pantai.

“Untuk dana sembako selama tiga bulan ini, kami diperkirakan menghabiskan anggaran sekitar Rp 3,5 miliar. Namun bila kasus Corona berakhir bulan depan, tentu saja paket sembako ini pun akan dievaluasi lagi,” paparnya. (rls/BPN/tim)

RELATED ARTICLES

ADS

- Advertisment -
- Advertisment -
TS Poll - Loading poll ...

Most Popular