Jumat, Mei 3, 2024
BerandaJembranaMusim Hujan Mulai, ASN Diminta Waspadai Bencana

Musim Hujan Mulai, ASN Diminta Waspadai Bencana

NEGARA,balipuspanews.com- Jembrana memang menjadi daerah yang rawam baik di musim kemarau maupun musim hujan. Sehingga masyarakat termasuk aparatur sipil negara (ASN) harus selalu waspada.

Setelah kemarau panjang yang mengakibatkan kekeringan dan krisis air dimana-mana serta bencana kebakaran, sejak beberapa hari lalu hujan mulai turun. Turunya hujan ini memang partut disyukuri karena petani bisa kembali bercocok tanam.

Tetapi curah hujan yang tinggi,disertai angin kencang dan petir juga harus diwaspadai. Masyarakat harus waspada terlebih mereka yang tinggal didaerah rawan bencana.

ASN yang diharapkan menjadi tauladan di masyarakat juga harus tanggap dan senantiasa waspada akan potensi musibah ditengah musim hujan yang mulai intens.

“ ASN saya minta tanggap, waspadai segala potensi bencana yang kemungkinan terjadi. Jangan menunggu perintah, tapi langsung bergerak , petakan daerah yang rawan bencana dilingkungan masing-masing, “ ujar Asisten II Pembangunan  Kesejahteraan Rakyat  I Gusti Ngurah Sumber Wijaya saat menjadi pembina apelrutin pegawai, Senin (16/12).

Ngurah Sumber meminta agar ASN menjadi teladan dimasyarakat, minimal dilingkungan tempat tinggalnya masing-masing. “ Misalnya, dilingkungan ada aliran air tersumbat, langsung bergerak bersihkan tanpa menyerahkan lagi permasalahan itu kepada OPD yang menangani. Kalau ada gotong royong diinternal lebih bagus lagi. Intinya mari bergerak , jangan saling tunggu,” tegasnya.

BACA :  Kelompok Air Bersih Merta Jati Dibantu Pipanisasi

Disisi lain Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jembrana, I Ketut Eko Susila Artha Permana, mengatakan langkah antisipasi sudah dilakukan, jauh sebelum musim hujan tiba.

Mulai dari penataan lalu-lintas dengan memangkas pohon perindang jalan yang terlalu rimbun dan penebangan pohon yang lapuk dan sudah mati. Sedangkan langkah mitigasi bencana dengan rutin melakukan pembersihan sungai melalui program bali resik serta gotong royong rutin pemkab Jembrana .

” Endapan lumpur sungai dikeruk menggunakan alat berat. Sementara jalur kanan kiri sungai diperlebar. Ini  guna memudahkan aliran air saat hujan deras terjadi hulu. Kita sudah lakukan itu di sungai pendem dan beberapa sungai lainnya, “ ujarnya.

Selain itu langkah edukasi kewasadaan bencana juga disampaikan kemasyarakat . Edukasi dilakukan kemsyrakat baik secara struktura dalam nentuk sosialisasi dan simulasi  kemasyarakat dengan mengajak relawan bencana dimasing-masing desa.

“ Seperti sosialisasi yang kita lakukan di Kelurahan Lelateng dalam acara pelatihan penanggulangan bencana . Anak-anak sekolah juga kita libatkan bentuk pengenalan dini, “jelasnya.

Sementara edukasi spiritual wujudnya mengajak warga memohon keselamatan agar dijauhkan dari bencana besar yang membahayakan. Kesiapan dan kewaspadaan bencana juga disiapkan dari internal BPBD sendiri .

BACA :  Momentum Hardiknas, PLN Icon Plus Bali Nusra Fasilitasi Internet Gratis SMK PGRI 2 Negara

Mereka telah menyiagakan anggtanya selama 24 jam dan 7 hari seminggu . Anggota bertugas dengan sistem piket. 1 regu terdiri dari 10 orang.

“ Intinya ketika ada laporan masuk kita siap tindaklanjuti. Termasuk dukungan sarana prasarana sehingga ketika terjun kelokasi semua siap ditindak lanjuti. Kecepatan juga diutamakan meminimalisir dampak yang lebih buruk terjadi , “ pungkas mantan Lurah Gilimanuk itu. (nm/bpn/tim)

RELATED ARTICLES

ADS

- Advertisment -
- Advertisment -
TS Poll - Loading poll ...

Most Popular