Singaraja, balipuspanews.com – Penglingsir Puri Agung Singaraja, Anak Agung Ngurah Ugrasena menyatakan, tidak memberikan gelar kehormatan pada Fadli Zon. Melainkan hanya memberikan penghargaan apresiasi atas kontribusinya dalam memproteksi budaya nusantara.
AA Ugrasena juga mengaku, pihaknya sudah mendengar adanya pro kontra terkait kehadiran Fadli Zon di Puri Agung Singaraja, pada Jumat (30/3) pekan lalu.
Saat dihubungi Senin (2/4) siang, Ugrasena mengatakan dirinya masih berada Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan. Ia baru akan berada di Bali pada akhir pekan nanti.
Meski demikian, secara umum Ugrasena mengaku terkejut dengan respons masyarakat di Bali.
“Saya juga kaget. Sebenarnya kami di puri tidak pernah memberikan gelar kehormatan raja kepada Bapak Fadli Zon. Tidak ada gelar, hanya penghargaan apresiasi,” kata Ugrasena melalui sambungan telepon.
AA Ugrasena menegaskan penghargaan apresiasi bukan hal baru yang dilakukan puri. Pihak puri sering memberikan penghargaan apresiasi kepada para tokoh yang terbukti memiliki kepedulian di bidang budaya.
Penghargaan serupa, sebut dia, juga pernah diberikan pada kalangan budayawan, seniman, pengusaha, termasuk tokoh adat di Kabupaten Buleleng.
Terkait Fadli Zon, pihak puri memiliki beberapa penilaian tersendiri. Salah satu pertimbangan utamanya, kiprah Fadli Zon melestarikan peninggalan-peninggalan budaya nusantara. Baik itu yang didapat dari masa kolonial, maupun dalam masa kerajaan.
“Beliau (Fadli Zon) itu punya perhatian yang besar terhadap budaya nusantara. Beliau punya koleksi keris yang luar biasa, punya peninggalan busana adat dan pusaka kerajaan. Semua itu dirawat dengan baik, dan dibuatkan museum sendiri. Saya pernah kesana langsung melihatnya,” imbuhnya.
AA Ugrasena pun tak menampik bahwa pemberian penghargaan pada Fadli Zon akan memantik kontroversi di publik. Terlebih, kini Fadli dikenal sebagai politisi yang berseberangan dengan rezim Presiden Joko Widodo.
Terkait hal itu, pihaknya akan memberikan keterangan pers, dalam waktu dekat ini.
