Senin, Mei 13, 2024
BerandaDenpasarKasus Penahanan IBM dan Staf Yayasan Samsara Berbuntut Ketakutan Relawan Tangkap Penempel...

Kasus Penahanan IBM dan Staf Yayasan Samsara Berbuntut Ketakutan Relawan Tangkap Penempel Narkoba

DENPASAR, balipuspanews.com – Pasca penangkapan Intervensi Berbasis Masyarkat (IBM) serta penahanan staf Yayasan Samsara atas dugaan penyekapan dan pemerasan berbuntut rasa takut relawan bekerja di lapangan.

Bahkan hati relawan itu kini semakin ngedrop dan merasa was-was pascadilaporkan kasus dugaan pemerasan, penyekapan hingga membuat perasaan tidak enak, walau semua itu sudah terbantahkan.

“Yang membuat kami trauma, sampai ada relawan yang sempat ditahan,” ucap salah seorang relawan anti narkoba di Pemogan Denpasar Selatan, Minggu (10/2).

Ngedrop dan rasa ketakutan relawan anti narkoba dibenarkan oleh pendiri Yayasan Samsara, Made Darmayasa, atau yang familiar dipanggil Made Belgi.

niat kerja relawan juga dibenarkan Ketua Forum Kadus Pemogan, Ketut Budiarta alias Pak Tut Jarot yang juga Kadus Banjar Gelogor Carik, bersama Kadus Banjar Kajeng I Wayan Sugita dan diakui Kelian Banjar Dukuh Tangkas, Desa Pemogan, Wayan Wardana.

“Dengan dilaporkannya relawan dan sempat ditahan, warga kami sedikit mengurangi jiwa kesatria kami untuk memberantas yang namanya narkoba. Masyarakat semakin kurang percaya diri,” ujar Budiarta. Namun demikian, kata pria yang akrab dipanggil Jarot itu, dia akan kembali memberikan semangat pada warganya untuk ikut membantu polisi dan BNN dalam hal pemberantasan narkoba di Pemogan.

BACA :  Gandeng BPD Bali dan Pemkot, OJK Bali Tingkatkan Literasi dan Inklusi Keuangan Sejak Dini

“Murni warga kami ngayah, walau tau ada resiko yang akan dihadapi,” jelasnya. Harapannya, tidak lagi terjadi kasus relawan yang dipolisikan, tidak ada relawan di tahan.

“Jujur dengan adanya Yayasan Bali Samsara dan relawan anti narkoba, di Pemogan jauh berkurang peredaran narkoba itu. Pecandu, pemakai, pengedar berkurang hingga 45-50 %,” sambung dia. Namun dengan adanya peristiwa beberapa waktu lalu (pelaporan relawan oleh pecandu), kepercayaan masyarakat jadi menurun. Ke depannya diharapkan ada koordinasi antar petugas, sehingga tidak terjadi kesalahpahaman.

“Pemaksaan maupun penyekapan itu saya yakin tidak ada,” tegasnya. Oleh karena itu, walau bekerja sosial, pihak relawan minta perlindungan hukum, demi bangsa, negara, dan Pemogan bebas dan bersih dari narkoba.

Sementara Kelian Banjar Dukuh Tangkas, Desa Pemogan, Wayan Wardana, menambahkan yang sangat disayangkan, sebelum peristiwa pelaporan relawan oleh terduga pecandu narkoba, semangat relawan berapi-api.

“Namun pascakejadian kemarin, semangatnya ngedrop, down,” sambungnya. Sementara Kelian Dusun Banjar Kajeng, I Wayan Sugita menambahkan, banyak masyarakat yang menanyakan peristiwa itu. Bahkan awalnya ada yang mempunyai tanggapan megatif atas peristiwa itu.

BACA :  Jasad Bayi Dibuang di Bak Mobil, Pelaku Tinggalkan Pesan Agar Dikubur Sesuai Syariat Islam

“Dan setelah saya konfirmasi ke Kelian Dukuh, Yayasan Samasara disebut memeras, ada relawan yang meminta mundur. Dan ternyata itu tidak benar. Saya semangati relawan, jangan mundur. Tetap ngayah demi Pemogan ini bersih dari narkoba,” ujarnya.

Dan untuk memulihkan kepercayaan relawan, BNN diminta turun memberikan semangat, menguatkan kembali keyakinan maayarakat untuk memberantas yang namanya narkoba.

Nyoman Gede Suwita Ketua IMB Pemogan juga mengakui dari beberapa relawan dampaknya sangat cemas relawan itu berpikir kita sebenarnya sesuai dengan Visi IB. ini menjadikan Pemogan BERSINAR ( bersih dari sindikat narkoba)

“Sebelumnya susah rekrut relawan, saat melejit ada masalah ini berdampak relawa menjadu down takut dia, padahal kita itu ngayah demi desa namun petugas PBM ditahan 1 x 24 jama dampaknya mereka jadi malas membahas tentang Narkoba, ” ujarnya.

“Apa dibahas lagi setelah mengambil tempelan mencari tempelan dapat nangkap tapi takut salah, Intinya takut sekali, kami harapkan intastasi terkait memberi pemahaman proses yang benar itu seperti apa,” jelasnya.

BACA :  Wawali Arya Wibawa Buka Taksu Festival SMAN 2 Denpasar 2024

Seperti diketahui sebelumnya Kepala BNNP Bali, Brigjen Pol. Drs. I Putu Gede Suastawa, S.H., Selasa 19 November 2019 lalu, telah mengukuhkan 94 relawan anti narkoba dari 17 Banjar di Pemogan, Denpasar Selatan. Sebelumnya, Deputi Bidang Rehabilitasi BNN RI menjadikan Desa Pemogan sebagai pilot projek Intervensi Berbasis Masyarkat (IBM), yang sudah diresmikan oleh Kepala BNN RI Komjen Drs. Heru winarko, S.H., pada tangal 15 Mei 2019 di Lingkungan Banjar Dukuh Tangkas, Desa Pemogan, Denpasar Selatan, guna menjadikan desa yang bersinar. Yakni bersih narkoba, menuju Indonesia Emas.

Dan pascadikukuhkan relawan itu, banyak bandar atau kurir yang melalukan penempelan tertangkap oleh relawan. Sehingga transaksi narkoba di wilayah yang disebut zona merah itu turun hingga 50 persen.(art/BPN/tim)

RELATED ARTICLES

ADS

- Advertisment -
- Advertisment -
TS Poll - Loading poll ...

Most Popular