Senin, Mei 13, 2024
BerandaBulelengPasar Baru Sepi Pembeli

Pasar Baru Sepi Pembeli

BANJAR, balipuspanews.com — Meski Pasar Banjar kini menyandang status sebagai Pasar Bersih dan Sehat. Namun status itu tidak serta merta membuat para pembeli menjadi membeludak. Ini dipicu lantaran Pasar Banjar yang lama diam-diam masih beroperasi. Tak pelak, sepinya pembeli di pasar baru yang sudah direvitalisasi pun dikeluhkan oleh pedagang.

Seperti diungkapkan oleh salah seorang pedagang buah bernama Dayu Ketut Sulasmini (50). Wanita paruh baya asal Banjar ini tak menampik jika Pasar Banjar memang bersih. Namun untuk urusan jumlah kunjungan pembeli sangat jauh dari harapan. Tak pelak kondisi inipun dikeluhkan olehnya.

“Sepi pengunjungnya pak. Karena ada dua pasar di Banjar. Pasar lama masih aktif. Makanya pedagang disini banyak mengeluh dan sering diprotes. Karena kami tiap hari harus bayar karcis secara harian, bulanan dan tahunan,” keluhnya saat ditemui

Saat ditanya jumlah omset hasil penjualan buah, Dayu Sulasmini pun mengaku tak lebih dari Rp 100 ribu. Bahkan jauh lebih rendah dibanding saat berjualan di pasar lama. Hal itu disebabkan karena posisi pasar lama jauh lebih strategis dan lebih ramai karena dekat dengan wilayah permukiman.

BACA :  Cek Penyebab Harga Bawang Naik, Satgas Ketahanan Pangan Jajagi Petani

“Kalau omsetnya hari biasa paling Rp 100 ribu. Nah kalau hari raya baru bisa mencapai Rp 500 ribu. Kebanyakan pembeli lebih memilih belanja di pasar lama. Karena jaraknya lebih dekat dari pemukiman,” imbuhnya.

Keluhan para pedagang inipun sampai juga ke telinga Wakil Bupati Buleleng dr. Nyoman Sutjidra, Sp.Og yang kebetulan sedang meluncurkan program Pasar Bersih dan Sehat. Wabup Sutjidra mengaku akan melakukan pendekatan dengan aparat kecamatan, desa dan desa adat di Banjar.

“Desa Adat katanya akan membuat perarem (awig) untuk memberikan sanksi kepada pedagang yang masih berjualan di pasar lama. Sehingga pasar yang baru direvitalisasi bisa dimaksimalkan oleh pedagang dan pembeli,” singkatnya.

Di sisi lain Kelian Adat Desa Pakraman Banjar, Ida Bagus Kosala mengklaim sudah sering melakukan pendekatan dengan pedagang. Hanya saja pihaknya tengah menyempurnakan awig-awig untuk dijadikan landasan dalam menertibkan pedagang yang kerap berjualan di pasar lama.

Bahkan, Kosala tak menampik jika para pedagang kerap berjualan di pinggir jalan, sehingga menganggu akses lalu lintas.

BACA :  Kenali Gejala Penyakit Kencing Manis dan Cara Mencegahnya

“Pagi-pagi memang sampai membeludak pedagangnya ke jalanan di pasar lama. Apalagi ada jalur ke obyek wisata Air Panas Banjar. Sehingga sering macet. Kami akan segera susun perarem sehingga bisa menindak pedagang yang masih berjualan di pasar lama,” tegasnya.

RELATED ARTICLES

ADS

- Advertisment -
- Advertisment -
TS Poll - Loading poll ...

Most Popular