Senin, Mei 13, 2024
BerandaGianyarPutra Maestro Patung Nyoman Tjokot Tewas Membusuk di Tempatnya Bekerja

Putra Maestro Patung Nyoman Tjokot Tewas Membusuk di Tempatnya Bekerja

GIANYAR, balipuspanews.com – Pemahat patung, I Ketut Nongos,86, ditemukan tewas membusuk di tempatnya bekerja di Tjokot Art Galery, Banjar Teges Yangloni, Desa Peliatan, Kecamatan Ubud, Selasa (29/6/2021) sekitar pukul 19.00 WITA.

Informasi yang dihimpun di lapangan menyebutkan, korban yang merupakan putra ke 4 maestro pemahat Nyoman Tjokot ini memilih hidup menyendiri pasca istrinya meninggal dunia. Korban juga diketahui tidak dikarunia keturunan. Dalam keseharian, korban yang sudah uzur ini dikenal tidak suka hidup bergantung pada orang lain. Meski demikian, keponakan korban kerap berkunjung membawakan kebutuhan sehari-hari.

Jasad korban pertama kali ditemukan oleh istri keponakannya Desak Ketut Raitawati, pada Selasa (29/6/2021) sekitar pukul 19.00 WITA. Saat itu Desak hendak membawakan beras untuk korban. Desak yang kediamannya tidak jauh dari rumah korban menyebutkan jika aktivitas korban sehari-harinya hanya memahat patung.

“Saya melihat beliau terakhir kali pada Kamis (24/6/2021) lalu. Besok paginya, saya masih mendengar suara pahatannya. Setelah itu, saya kurang memperhatikan,” ungkap Desak dihadapan petugas.

BACA :  Wawali Arya Wibawa Buka Taksu Festival SMAN 2 Denpasar 2024

Desak Ketut pun terkejut melihat tubuh korban dalam keadaan tergeletak di lantai Tjokot Art Galery dengan posisi kepala menghadap barat daya menyandar pada patung kayu. Melihat kejadian tersebut, keluarga korban kemudian menghubungi pihak Terkait dan Polsek Ubud.

Dengan adanya laporan tersebut Pers Polsek Ubud terdiri dari Unit Reskrim, Unit Intelkam dan Sabhara yang dipimpin Pawas IPDA I Wayan Hendra Supa mendatangi TKP dengan melakukan Olah TKP.

Diketahui, TKP di Tjokot Art Galery tempat korban kerja yang berada di sebelah barat rumah korban yang masih dalam satu pekarangan. Posisi korban tergeletak dilantai Tjokot Art Galery kepala menghadap barat daya dengan menyandar pada patung kayu. Mayat korban dalam keadaan bengkak dan membusuk.

Karena kondisi tubuh korban sudah membusuk, proses evakuasi pun melibatkan BPBD Gianyar dan PMI Kabupaten Gianyar.

Setelah dimasukkan ke kantong mayat, jenazah korban lantas dievakuasi ke Rumah Sakit Ari Canti di Desa Mas, Kecamatan Ubud sekitar pukul 20.00 WITA untuk di titip di kamar jenazah.

BACA :  Tembus 49 Ribu Lebih, Kari Subali dan Ismaya Kompak Maju Pilkada Karangasem Lewat Jalur Perorangan

Hasil pemeriksaan luar oleh tim medis RS Ari Canti Dr Adi Parama Arta bahwa keadaan mayat dalam kondisi membusuk dan tidak bisa di identifikasi.

Atas kejadian ini pihak keluarga korban tidak melaporkan kejadian tersebut secara resmi ke Polsek Ubud karena telah menerima sebagai sebuah musibah.

Kapolsek Ubud, AKP I Made Tama, menyebutkan, atas permintaan keluarga korban, jenazah tidak dilakukan otopsi dengan surat pernyataan. korban diduga meninggal karena penyakit yang diderita. Di usianya yang sudah uzur ini, korban yang memang dikenal tidak suka menyusahkan orang ini, juga jarang memeriksa kesehatannya.

“Korban diduga meninggal karena sakit,” terangnya singkat.

Dikonfirmasi terpisah, keponakan korban I Made Boy Purnamajaya mengatakan korban hidup menyendiri pasca istrinya meninggal dunia dan tidak dikaruniai anak. Made Boy diangkat sebagai anak angkat yang kesehariannya mengurus korban.

“Beliau adalah putra ke 4 almarhum kakek saya Nyoman Tjokot, kesehariannya memahat di galery,” jelasnya.

Terkait prosesi pemakaman rencananya akan dilakukan Kamis (1/7/2021) sekitar pukul 08.00 WITA.

BACA :  Ramaikan Bursa Calon Wakil Bupati, Purwa Arsana Siap Dampingi Gede Dana

“Besok pagi kira-kira jam 8 pagi,” tandasnya.

Penulis : Ketut Catur 

Editor : Oka Suryawan

RELATED ARTICLES

ADS

- Advertisment -
- Advertisment -
TS Poll - Loading poll ...

Most Popular