Senin, Mei 13, 2024
BerandaNasionalJakartaSilaturahim DPP Gerindra-PDIP Sarat Persiapan Pencanangan Duet Prabowo-Puan di Pilpres 2024

Silaturahim DPP Gerindra-PDIP Sarat Persiapan Pencanangan Duet Prabowo-Puan di Pilpres 2024

JAKARTA, balipuspanews.com – Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno menilai pertemuan Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri menerima kunjungan silaturahim Ketum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto sarat dengan persiapan menjelang Pemilu Presiden (Pilpres) 2024.

Pertemuan dalam rangka halal bihalal Idul Fitri 1443 Hijriyah itu dilakukan di kediaman Megawati. Prabowo Subianto didampingi jajaran pengurus Partai Gerindra dan Megawati Soekarnoputri didampingi Ketua DPP PDIP Puan Maharani.

“Ya pasti dikaitkan dengan Pilpres, kalau cuma silaturahmi biasa kan bisa lewat telepon, video call, beres kan? Pasti ada kaitannya dengan 2024,” ujar Adi Prayitno, Jumat (6/5/2022).

Menurutnya, kendati pertemuan itu tidak diakui sebagai persiapan Pilpres 2024, namun hal itu tidak menampik adanya faktor kedekatan antara Megawati dan Prabowo.

“Memang gak ada (obrolan) Pilpres, tapi silaturahmi ini kan semakin menegaskan bahwa Prabowo cukup lengket dengan Megawati,” ujarnya.

Adi menambahkan silaturahmi politik itu juga bisa dinilai sebagai pencanangan duet Prabowo-Puan yang beberapa saat lalu mendapati hasil positif berdasarkan survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC).

BACA :  Sosialisasi 4 Pilar MPR RI di SMA Pertiwi Ambon, Nono Sampono Sampaikan Makna Harmoni dalam Keberagaman

“Artinya duet Prabowo-Puan itu relatif leading, setidaknya dua orang ini sudah sama-sama mulai dikenal oleh publik terkait 2024. Jadi silaturahmi politik itu kemarin seakan-akan menambah amunisi supaya publik itu terus bicara tentang kemungkinan Prabowo-Puan bisa duet bareng,” tegasnya.

Survei SMRC menunjukkan bahwa jika yang bertarung hanya dua pasangan, Prabowo Subianto-Puan Maharani melawan Anies Baswedan-Agus Harimurti Yudhoyono, hasilnya Prabowo-Puan mendapatkan 41%, Anies-AHY 37,9%, dan 21% yang belum menentukan pilihan.

Sedangkan dalam simulasi Prabowo-Puan melawan Ganjar-Airlangga, Prabowo-Puan didukung 39,3%, Ganjar-Airlangga 40,3%, dan 20,5% yang belum menentukan pilihan.

Sulit Tentukan Capres

Pengamat Politik Yunarto Widjaja mengatakan salah satu hal yang sulit dilakukan adalah menentukan pasangan Capres dan Cawapres kedua partai tersebut. Karena PDIP adalah peraih suara terbanyak pertama dan Partai Gerindra adalah peraih suara terbanyak kedua di Pemilu 2019.

Meskipun kemungkinan kompromi bisa terjadi, Yunarto berpendapat ‘perkawinan’ dua partai pemenang pemilu dan ‘runner up’ akan sulit dilakukan untuk menentukan siapa capres dan cawapresnya.

BACA :  Pj Bupati Gianyar Dewa Tagel Wirasa Terima Kunjungan Kerja Komisi IX DPR RI

“PDIP surveinya jauh diatas Gerindra dan sulit buat saya membayangkan partai pemenang pertama itu mau hanya menjadi cawapres. Saya juga tidak bisa membayangkan, Pak Prabowo karena menyadari partainya hanya peringkat ke-2 mau mengalah sebagai cawapres, karena Prabowo kapasitasnya sebagai capres,” ujar Yunarto Wijaya.

Pria yang akrab disapa Toto ini menambahkan, “Kita menggunakan pendekatan kepentingan politik, kedua partai ini untuk bergabung dikarenakan positioning PDIP diatas Gerindra, disisi lain elektabilitas Mbak Puan dibawah Prabowo,” sebut pria yang menjabat sebagai Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia ini.

Duet PDIP dan Gerindra pernah terjadi pada tahun 2009, memasangkan Megawati Soekarno Putri dan Prabowo. Bahkan diseremonikan dengan Perjanjian Batu Tulis. Namun pada Pemilu 2014, PDIP malah mengusung Joko Widodo (Jokowi) dan Jusuf Kalla.

Penulis : Hardianto

Editor : Oka Suryawan

RELATED ARTICLES

ADS

- Advertisment -
- Advertisment -
TS Poll - Loading poll ...

Most Popular